Abstract:
Taufik, 11831112. Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bepapas Di Desa Sungai Baru Kabupaten Sambas, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bepapas di Desa Sungai Baru Kabupaten Sambas.
Jenis penelitian ini yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi dan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi. Partisipan penelitian melibatkan beberapa tokoh agama, adat dan masyarakat desa Sungai Baru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat desa Sungai Baru bahwasanya tradisi bepapas adalah bentuk suatu proses tradisi dengan bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah Swt agar di jaukan dari segala marabahaya dan juga bentuk rasa syukur terhadap anugerah yang telah di berikanNYA. Tradisi bepapas ini sudah lama di lakukan di Kabupaten Sambas Khususnya di Desa Sungai Baru dan masyarakat menganggap tradisi bepapas ini tidak menyimpang dari agama islam karena di setiap proses tradisi ini selalu di sertai doa-doa serta shalawat dalam hal ini tradisi bepapas juga mengandung nilai-nilai islam. Adapun pergeseran tradisi bepapas dalam acara berobat kampung sudah tidak lagi di lakukan karena persepsi masyarakat berbeda-beda dan juga adanya perubahan sosial sehingga masyarakat tidak melakukanya lagi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tradisi berpapas di Desa Sungai Baru memiliki makna dan nilai yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Persepsi masyarakat menunjukkan bahwa meskipun ada variasi dalam pandangan individu, secara umum tradisi ini dianggap sebagai bagian integral dari identitas budaya yang perlu dilestarikan. Tradisi berpapas tidak hanya mencerminkan praktik keagamaan, di mana masyarakat memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah, tetapi juga berfungsi sebagai simbol budaya yang kaya akan nilai keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Dalam kehidupan sosial, tradisi berpapas berperan sebagai sarana untuk memperkuat hubungan sosial dan menciptakan solidaritas serta keharmonisan di antara anggota masyarakat. Nilai-nilai Islam menjadi landasan penting dalam pelaksanaan tradisi ini, yang tercermin dalam sikap dan perilaku masyarakat saat menjalankan ritual berpapas. Meskipun modernisasi dan perubahan sosial mulai mempengaruhi pelaksanaan tradisi ini, masyarakat Desa Sungai Baru berupaya mempertahankan esensi dan makna dari tradisi berpapas agar tetap relevan dengan perkembangan zaman, sekaligus tetap menghormati nilai-nilai historis dan agama yang mendasarinya.