Abstract:
Sri Rahayu Handayani. 12003019. 2024. Skripsi.”Analisis Pengaruh Laju Perumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka dan IPM Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Sambas Tahun 2010-2022”. Program Studi Ekonomi Syariah. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Isntitut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami oleh negara-negara maju dan berkembang yang ada didunia termasuk di indonesia. Namun angka kemiskinan di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan di negara maju. Kemiskinan tidak hanya sebatas ketidakmampuan dalam memenuhi kehidupan hidup saja, tetapi juga berkaitan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan juga indeks pembangunan manusia khususnya di wilayah Kabupaten Sambas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka dan IPM terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Sambas tahun 2010-2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dengan jenis data time series yang menggunakan model analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Laju Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Sambas Tahun 2010-2022 dengan arah yang positif. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefesien variabel laju pertumbuhan ekonomi sebesar 0,051 dengan nilai signifikansi sebesar 0,564 > 0,05. Artinya ketika pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan menaikan tingkat kemiskinan. 2) Tingkat Pengangguran Terbuka tidak berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Sambas Tahun 2010-2022 dengan arah yang negatif. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefesien variabel Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar -0,049 dengan nilai signifikansi sebesar 0,836 > 0,05. Artinya jika tingkat pengangguratn terbuka meningkat maka akan menurunkan tingkat kemiskinan. 3) Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Sambas Tahun 2010-2022 dengan arah yag negatif. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefesien variabel IPM sebesar -0,272 dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Artinya jika IPM meningkat maka akan menurunkan tingkat kemsikina dan sebaliknya. 4) Laju Pertumbuhan Ekonomi,Tingkat Pengangguran Terbuka dan IPM berpengaruh signifikan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Sambas Tahun 2010-2022. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.