Abstract:
MUSLIMIN, 11834066. Penafsiran Gambaran Surga Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Teknik Penafsiran Tentang Gambaran Surga Menurut M. Quraish Shihab. (2) Penafsiran Gambaran Surga Menurut M. Quraish Shihab.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research (kepustakaan). Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer: Tafsir Al-Misbah, dan sumber data sekunder: yakni penelitian dari literatur yang diterbitkan seperti buku, jurnal, artikel, tesis, dan sebagainya. Teknik pengumpulan data yaitu berupa dokumentasi, melibatkan pengumpulan catatan, buku, surat kabar, dan sumber tertulis lainnya yang terkait dengan isu-isu yang di teliti. Analisis data yaitu analisis yang digunakan yakni deduktif, dan induktif dimaksudkan metode ini digunakan untuk mendeskripsikan gambaran-gambaran surga dalam tafsir Al-Misbah.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: (1) Surga menurut M. Quraish Shihab diartikan sebagai kawasan yang dipenuhi dengan pepohonan yang tinggi, lebat, sering ada kabut, dan sering hujan yang menyebabkan orang sulit untuk melihatnya. Adapun jannah dalam Al-Qur‟an menurutnya adalah suatu tempat yang sifatnya gaib/tersembunyi yang di dalamnya dipenuhi dengan kenikmatan-kenikmatan yang jauh berbeda dari kenikmatan yang ada di dunia. Surga menurut Quraish Shihab bersifat kekal, kalaupun terdapat ayat yang mengatakan surga akan hancur seiring hancurnya langit dan bumi menurutnya jelas bertentangan dengan ayat-ayat lainya yang mengatakan penghuni surga kekal di dalamnya. (2) Ada berbagai keunikan penafsiran M. Quraish Shihab tentang surga, di antaranya adalah kenikmatan surga yang bersifat jasmani dan rohani. Karena di satu sisi Al-Qur‟an sering kali menampilkan unsur jasmani dalam menerangkan surga, sementara di sisi lain, Quraish Shihab mengatakan bahwa kenikmatan rohani itu lebih nikmat daripada kenikmatan jasmani. Selain itu Quraish Shihab menuturkan bahwa yang dibangkitkan kelak adalah ruh bukan jisim.