Abstract:
SYAIFUL (12013002). Integrasi Antar Etnis Dalam Masyarakat MATIDA (Madura Tionghoa Dayak) Di Desa Retok Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD). Program Studi Agama-Agama (SAA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang; 1) Untuk mengetahui bentuk antar etnis di Desa Retok. 2) Untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya integrasi antar etnis masyarakat MATIDA (Madura, Tionghoa, Dayak) di Desa Retok. 3) Untuk mengetahui dampak integrasi pada kehidupan etnis masyarakat MATIDA (Madura, Tionghoa, Dayak) di Desa Retok.
Peneliti mengunakan pendekatan penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif karena penelitian ini memberikan gambaran tentang hasil penelitian dengan mendeskripsikan data-data aktual yang diperoleh di lapangan. Penelitian ini mendeskripsikan objek secara alamiah yaitu mengenai Integrasi antar etnis masyarakat MATIDA (Madura, Tionghoa, Dayak) di Desa Retok, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya. Teori integrasi yang digagas oleh Emile Durkheim turut diaplikasikan dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sumber data primer didapatkan dari hasil wawancara terhadap Tokoh Agama, Kepala Desa, dan Pemangku Adat yang berkenaan dengan integrasi antar etnis masyarakat MATIDA (Madura, Tionghoa, Dayak). Sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, maupun dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Kemudian penelitian tersebut dianalisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data, pemeriksaan data, keabsahan data, dan penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut; 1) Bentuk-bentuk integrasi antar etnis masyarakat MATIDA (Madura, Tionghoa, Dayak) di Desa Retok adalah dengan membentuk forum komunikasi lintas suku yang bernama MATIDA (Madura, Tionghoa, dan Dayak), membuat Siskambling bersama, membuat seni musik bersama yang diberi nama BAND BRARADES dan satuan olahraga yang diberi nama PORMATIDA (Persatuan Olahraga Madura,Tionghoa, Dayak), sehingga pelaksanaanya sesuai dengan apa yang telah di rencanakan oleh pemangku adat istiadat. Hal ini sejalan dengan teori integrasi yang dikemukakan oleh Emile Durkheim, bahwa intergrasi antar etnis masyarakat harus dijaga. 2) Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya integrasi antar etnis masyarakat MATIDA (Madura, Tionghoa, dan Dayak) di Desa Retok adalah kebijakan pemerintah dan regulasi, pendidikan dan sosialisasi, kepemimpinan agama dan tokoh masyarakat serta interaksi sosial yang terjadi antar etnis budaya di Desa Retok. 3) Dampak yang dirasakan dengan adanya integrasi antar etnis masayakat MATIDA (Madura, Tionghoa, Dayak) adalah tumbuhnya rasa persuadaraan yang tinggi, memiliki cita-cita yang sama untuk terus menjaga dan berkarya demi terwujudnya Desa Retok yang harmonis dan dinamis sehingga mampu menjadi contoh yang baik bagi Desa lain.