PERSPEKTIF URF TERHADAP TRADISI PRANIKAH “MAKAN DALAM KELAMBU” ADAT SUKU BUGIS DI KECAMATAN SUNGAI KAKAP

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hasan, Muhammad
dc.contributor.advisor Wahyuni, Dwita
dc.contributor.advisor Ardiansyah, Ardiansyah
dc.contributor.advisor Hakimah, Nur
dc.contributor.author CHAYANI, DIANTIKA
dc.date.accessioned 2024-07-04T07:49:40Z
dc.date.available 2024-07-04T07:49:40Z
dc.date.issued 2023-10
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/4814
dc.description.abstract Diantika Chayani (11912064), Perspektif Urf terhadap Tradisi Pranikah “Makan dalam Kelambu” Adat Suku Bugis di Kecamatan Sungai Kakap, Fakultas Syariah, Prodi Hukum Keluarga Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Bagaimana Praktik tradisi pranikah yang dilakukan masyarakat adat suku Bugis di Desa Jeruju Besar. 2) Perspektif Urf terhadap tradisi pranikah “makan dalam kelambu” dalam adat suku Bugis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian socio-legal Sumber data penelitian ini menggunakan sumber primer yaitu tetua adat, tokoh agama dan masyarakat di desa Jeruju Besar yang bersuku Bugis dan data skunder berupa Al-Qur’an, Hadis, Skripsi, Jurnal, Buku dan Data penduduk desa Jeruju Besar yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan dokumentasi, pada teknik analisis data melalui tahap reduksi, penyajian dan menarik kesimpulan serta untuk memeriksa keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian: 1) Dari praktik “makan dalam kelambu” yang dilakukan masyarakat Bugis di Desa Jeruju Besar ada terdapat bahan-bahan yang wajib disediakan seperti pulut merah, pulut putih, pulut hitam, pulut kuning, 1 ekor ayam bakar dan dulung-dulung. Semua barang-barang ini bisa dibilang sebagai sesajen untuk memberi makan roh nenek moyang. Dan tahapan-tahapan dalam praktik “makan dalam kelambu” yaitu memberi makan di bawah (buang-buang) yang dilakukan setelah ashar, makan di atas sekaligus penyatuan jiwa (memberi makan bayangan) dan makan-”makan dalam kelambu” yang dilakukan setelah magrib. 2) tinjauan Urf terhadap praktik tradisi “makan dalam kelambu” yang dilakukan masyarakat Bugis dilihat berdasarkan objeknya tradisi ini termasuk kedalam Urf Qawil karena tradisi ini merupakan kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara berulang-ulang berupa perbuatan. Sedangkan jika ditinjau dari ruang lingkupnya tradisi ini termasuk kedalam Urf Khas karena tradisi ini hanya dilakukan oleh masyarakat Bugis saja. Dan ditinjau dari segi hukum tradisi ini termasuk ke dalam Urf Fasid karena dalam praktiknya terdapat unsur-unsur syirik yaitu memberi makan mahluk gaib (roh nenek moyang) untuk meminta penyatuan jiwa kedua calon pengantin agar di lindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Urf, en_US
dc.subject Tradisi Pranikah Masyarkat Bugis en_US
dc.title PERSPEKTIF URF TERHADAP TRADISI PRANIKAH “MAKAN DALAM KELAMBU” ADAT SUKU BUGIS DI KECAMATAN SUNGAI KAKAP en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account