Abstract:
UMI SOLICHAH (11821031), ''Peran Pemerintah Daerah Dalam
Rangka Pengembangan Ekonomi Kreatif Pada Sektor Kerajinan di
Kabupaten Sambas (Studi Kasus Kerajinan Kain Tenun di Desa
Sumber Harapan Kabupaten Sambas)'' Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Pontianak, 2023.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap : 1) untuk
mengetahui potensi ekonomi kreatif pada sektor kerajinan di Kabupaten
Sambas, 2) untuk mengetahui peran pemerintah daerah dalam
pengembangan ekonomi kreatif pada sektor kerajinan di Kabupaten Sambas,
3) untuk mengetahui hambatan pemerintah daerah dalam pengembangan
ekonomi kreatif pada sektor kerajinan di Kabupaten Sambas.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian
ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. 1) Sumber dari data
primer yaitu observasi yang dilakukan di Desa Sumber Harapan dan di
Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian,
wawancara yang dilakukan kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil,
Menengah, Perdagangan dan Perindustrian dan pengrajin tenun, dan
dokumentasi yang dibutuhkan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah,
Perdagangan dan Perindustrian dan Desa Sumber Harapan. 2) Sumber dari
data Sekunder didapat dari buku-buku, jurnal, skripsi atau dokumendokumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
reduksi data, display data dan verifikasi. Dan teknik keabsahan pemeriksaan
data yaitu Triangulasi dan Member Check.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) potensi
ekonomi yang paling menonjol ialah kain tenun Sambas, berharap agar
dapat melakukan promosi ke tingkat nasional maupun internasional, dan
sudah membangun Sentra IKM. 2) pemerintah melakukan program sesuai
visi dan misi bupati, mempunyai rencana untuk meningkatkan ekonomi
kreatif berupa peningkatan kapasitas SDM dan bekerja sama dengan CTI,
pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan berupa modal, peralatan
dan perlangkapan, dan pemerintah memberikan pelatihan kepada pengrajin
agar lebih kreatif dan berinovasi. 3) pemerintah memiliki hambatan atau
kendala berupa SDM yang kurang terlatih, kurangnya minat dari anak muda
sekarang untuk mempelajari cara membuat kain tenun, untuk pemanfaatan
teknologi sudah tepat, dan untuk bahan baku para pengrajin tenun tidak
kekurangan karena dapat membelinya langsung ketoko ataupun membeli
secara online.