Abstract:
Weni Ayu Sundari 11901108, Penanaman Nilai Karakter Religius Melalui Kegiatan Keagamaan Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1 Mempawah Tahun Ajaran 2023/2024, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2023.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dalam rangka penanaman nilai karakter religius, mengetahui bagaimana penanaman nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan, dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai-nilai karakter religius pada siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Mempawah.
Penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif, dengan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri 1 Mempawah Kabupaten Mempawah. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan kondensasi data yaitu proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau mengubah data menjadi sebagian besar catatan lapangan tertulis, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya. Sedangkan dalam uji keabsahan data menggunakan metode triangulasi waktu, membercheck, perpanjangan waktu penelitian.
Dari data yang diperoleh maka disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai karakter religius di MTs Negeri 1 Mempawah melalui kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat, peringatan hari besar Islam, tahfidz, tilawah, pembiasaan akhlak mulia, dan pembinaan akhlak dan kedisiplinan. Penanaman nilai karakter religius melalui kegiatan keagamaan pada siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Mempawah merujuk pada beberapa indikator yaitu kejujuran, keadilan, bermanfaat bagi orang lain, pembiasaan akhlak mulia, rendah hati, visi kedepan, disiplin tinggi, bekerja efisien, keseimbangan, ibadah, ruhul jihad, ikhlas, dan keteladanan, serta faktor pendukung internal siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di madrasah adalah motivasi diri sendiri tanpa paksaan dari orang lain dalam mengikuti kegiatan keagamaan. Sementara faktor pendukung eksternal, siswa didukung pula sepenuhnya oleh orang tua, masyarakat, dan teman bermain.