Abstract:
Keluarga merupakan sebuah lingkungan pertama dan lingkungan yang terpenting bagi pertumbuhan seseorang, keluarga sendiri merupakan lingkungan yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang, terutama pada anak. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam sebuah keluarga tidak selamanya berada dalam situasi yang damai dan tentram. Pasti ada sebuah konflik dalam rumah tangga yang tak jarang menyebabkan perceraian. Perceraian merupakan suatu keadaan yang mana tidak satupun dari pasangan suami istri senang menghadapinya. Perceraian sendiri tak hanya berdampak pada suami istri saja melainkan juga berdampak terhadap anak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui : (1) Dinamika Psikologis Yang Terjadi Pada Remaja Dari Keluarga Broken Home, (2) Pandangan Remaja Broken Home mengenai pernikahan. Informan pada penelitian ini adalah remaja di Madrasah Aliyah Islamiyah yang berasal dari keluarga broken home. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara wawancara. Hasil penelitian menunjukan Dinamika yang membentuk persepsi pernikahan dari kedua informan secara umum yaitu kasus broken home yang dialami keluarga, ingatan tentang perceraian orang tua, persepsi terhadap kejadian yang dialami orang tua, pandangan tentang pernikahan, dan yang terakhir yaitu keputusan untuk menikah. Masing-masing informan mengalami peristiwa dan kisah hidup yang berbeda sehingga hal itulah yang mempengaruhi informan dalam memandang dan menilai sebuah pernikahan.