Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi pada observasi langsung yang dilakukan oleh
peneliti di TK Idhata Pontianak. Setelah melakukan tiga kali observasi secara
langsung, peneliti menemukan beberapa anak membuang sampah sembarangan dan
tidak tertib saat keluar maupun memasuki ruang kelas. Merujuk pada hasil
observasi awal tersebut, peneliti berasumsi bahwasanya kondisi tersebut
menunjukkan bahwa anak memiliki kemampuan moral yang cukup rendah.
Sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mendapatkan data dan informasi serta menganalisis tentang: 1) Kemampuan moral
anak usia dini 5-6 tahun sebelum menggunakan media audio visual animasi nussa
dan rara di TK Idhata Pontianak. 2) Kemampuan moral anak setelah menggunakan
media audio visual Animasi Nussa dan Rara di TK Idhata Pontianak.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis classrom action
research atau penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari kegiatan pra siklus,
siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yaitu Tahap
Perencanaan Tindakan (Planing), Tahap Pelaksanaan (Action), Tahap Pengamatan
(Observing) dan Tahap Refleksi (Reflection). Subjek penelitian ini adalah
kelompok B3 TK Idhata Pontianak yang berjumlah 18 anak. Untuk mendapatkan
data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan moral anak
mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Kemampuan moral anak usia
dini 5-6 tahun di TK Idhata Pontianak sebelum menggunakan media audio visual
animasi nussa dan rara, jumlah nilai 129 dengan persentase 39% pada tahap pra
siklus. Kemampuan moral anak usia dini 5-6 tahun di TK Idhata Pontianak setelah
menggunakan media audio visual animasi nussa dan rara, Jumlah nilai 188 dengan
persentase 60% pada tahap siklus I dan jumlah nilai 226 dengan persentase 70%
pada siklus II. Terjadi peningkatan kemampuan moral anak usia dini 5-6 tahun di
TK Idhata Pontianak dengan perbandingan persentase 30% pada tahap pra siklus,
60% pada siklus I dan 70% pada tahap siklus II.