Abstract:
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kemunduran umat Islam yang
disebabkan karena menempatkan agama dan sains dalam posisi yang
dikotomi. Pada hal ini, para cendekiawan muslim mendukung dan merasa
pentingnya integrasi agama dan sains terkhusus di perguruan tinggi
keagamaan Islam. Salah satu cendekiawan tersebut adalah Azyumardi Azra.
Menurut Azra integrasi agama dan sains sangat penting untuk memajukan
pendidikan tinggi di dunia Islam, terkhusus Indonesia.
Skripsi ini bertujuan: satu, mendeskripsikan pemikiran Azyumardi
Azra tentang integrasi agama dan sains; dua, untuk mengetahui pemikiran
Azyumardi Azra seputar pentingnya integrasi agama dan sains di Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam; dan tiga, untuk mendapatkan gambaran seputar
bentuk integrasi antara agama dan sains di lingkup Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam menurut Azyumardi Azra.
Skripsi ini ditulis berangkat dari penelitian kualitatif dengan
pendekatan penelitian systematic review dan menggunakan jenis penelitian
kepustakaan (library research). Analisis data yang dilakukan secara interaktif
yang melalui tahap kondensasi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Skripsi ini menyimpulkan bahwa integrasi agama dan sains di
perguruan tinggi keagamaan Islam menurut Azyumardi Azra adalah sebagai
berikut: satu, Pemikiran Azra tentang integrasi agama dan sains merujuk pada
agama Islam yaitu untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, manusia
dibekali akal pikiran (intellect) dan wahyu oleh Allah SWT. yang berfungsi
membimbing perjalanan hidup manusia; dua, Pemikiran Azra seputar
pentingnya integrasi agama dan sains di perguruan tinggi keagamaan Islam
adalah karena pendidikan Islam yang tertinggal jauh ke belakang dari
pendidikan umum, yang terjadi karena tidak modern dan demokratis, dan akar
penyebabnya karena dikotomi ilmu lebih cenderung pada aspek yang
berkaitan dengan normativitas dan mengabaikan tuntutan historitas atau
kurang memperhatikan aspek pengembangan ilmiah; tiga, Bentuk integrasi
agama dan sains yang ideal menurut Azra di lingkup perguruan tinggi
keagamaan Islam adalah reintegrasi yaitu ilmu pengetahuan yang berasal dari
ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah.