Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi adanya beberapa kendala dalam pembelajaran
tahfidz Al-Qur’an yaitu 1) kurangnya tenaga pengajar 2) ditempatkan di tempat yang
sangat tidak kondusif 3) santri yang mengikuti program tahfidz ini tidak bisa membagi
waktu dikarenakan mereka harus mengikuti sekolah formal dari jam 07:30-12:30.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan tentang komponen dan proses
pembelajaran : 1. Mengetahui perencanaan pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Pondok
Darul Khairat Kota Pontianak 2. Mengetahui tahapan pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di
Pondok Pesantren Darul Khairat Kota Pontianak. 3. Mengetahui faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul
Khairat Kota Pontianak
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Sumber data utama dalam penelitian ini ustadz dan santri yang
diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) perencanaan pembelajaran Tahfidz
Al-Qur’an di pondok pesantren Darul Khairat adalah bahwa di pondok pesantren ini tidak
ada RPP yang dibuat secara husus dan hanya mengandalkan musyawarah bersama para
ustadz dan pengasuh. 2) Tahapan pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di pesantren DarulKhairat yakni terdiri dari a) Pendahuluan yakni dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama, setelah itu memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur’an surah pendek,
mengabsen santri dan kadang menyampaikan tujuan pembelajaran dan juga tahapan
kegiatan. b) kegiatan inti yaitu terdiri dari i) Materi pembelajaran, dalam materi yang di
ajarkan yakni ilmu tajwid. Dan materi yang dihafal satu hari satu halaman, dan ada juga
yang setengah halaman di karenakan banyak tugas dari sekolah akan tetapi ada juga yang
satu lembar ketika datang rajinnya. ii) Metode dalam pembelajaran Tahfidz Al-Qur’andi
pondok pesantren Darul-Khairat Pontianak adalah dalam pembelajaran Tahfidz AlQur’an mempunyai banyak metode yang digunakan oleh ustadz salah satunya yakni
menyetorkan hafalan kepada ustadz, taqrir bersama, taqrir kepada guru, sima‟an dua
orang, sima‟an kelompok, dimana semua metode yang digunakan itu berfungsi untuk
menguatkan hafalan santri. iii) Media dalam pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di pondok
pesantren Darul-Khairat Pontianak ada alat yang digunakan hanya Al-Qur’an dan speaker
saja. iv) penutup menggunakan evaluasi tes secara lisan dengan melakukan evaluasi
harian dan evaluasi mingguan. Dengan cara mengulang hafalan kepada ustadz dalam
setiap harinya dan melakukan tanya jawab dalam setiap minggunya. 3) faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Pondok
Pesantren Darul Khairat Kota Pontianak. a) faktor pendukung dalam meningkatkan
kemampuan menghafal Al-Qur’an yaitu, fisik dan psikis yang baik, kecerdasan santri
dalam menghafal, Adanya motivasi yang kuat baik dari luar maupun dari dalam diri
sendri, adanya lingkungan yang mendukung dalam menghafal Al-Qur’an, kehadiran
musrif yang fokus dan siap menerima setoran setiap saat, serta memperbanyak tilawah
dan muraja‟ah hafalan yang sudah dimiliki akan sangat mendukung kemampuan
menghafal Al-Qur’an b) Bahwa yang menjadi problematika dalam meningkatkan
kemampuan menghafal Al-Qur’an santri pondok pesantren Darul Khairat yaitu, niat tidak istiqamah, malas, tidak adanya target dari santri itu sendiri, serta penggunaan waktu
untuk hal yang sia-sia.