Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: pertama, term hudā dan
derivasi pada QS. al-Baqarah. Kedua, makna hudā dan derivasi menurut
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Penelitian ini merupakan
penelitian Kualitatif literal berupa library research.
Metode penelitian Skripsi ini adalah metode tematik Term. Sumber
data primer (1) Al-mu’jam al-Mufahras li Alfaz Al-Qur’an al-Karim, karya
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi’. (2) Tafsir Al-Misbah (Pesan-Kesan dan
Keserasian Al-Qur’an, karya M. Quraish Shihab, Sedangkan sumber data
sekundernya ialah buku-buku, karya ilmiah yang berupa skripsi, dan jurnal.
Hasil penelitian: 1. Term hudā dan derivasi pada QS. al-Baqarah
sebanyak 34 kali dalam 25 ayat. Ragam derivasi hudā disebut dalam bentuk
kata benda (ism) sebanyak 17 kali, yaitu dalam bentuk ism Masdar 14 kali
dalam 10 ayat dan tiga kali ism maf‘ul dalam 3 ayat, dan dalam bentuk kata
kerja sebanyak 17 kali, yaitu dalam bentuk fi’il māḍi enam kali dalam enam
ayat, dan fi’il muḍāri’ 11 kali dalam 10 ayat pada QS. al-Baqarah. 2. Menurut
M. Quraish Shihab hidayah tidak hanya perihal urusan akhirat, tetapi juga
berkaitan dengan tuntunan untuk manusia selama di dunia, yang meliputi
urusan duniawi pula. Hidayah tidak hanya tentang seseorang yang mampu
menapaki jalan kebenaran, tetapi juga menjadikannya pribadi yang semakin
baik serta mampu menghadapi beragam persoalan hidup yang menimpanya.
Ada beberapa Makna hudā dan derivasinya yaitu, hudā bermakna petunjuk
umum QS. al-Baqarah 159 dan 272, hudā bermakna petunjuk Allah Nabi dan
Rasulnya QS. al-Baqarah 5, 38, 97, 120, 135, 142, 170, 175, 185, 198, 258,
264, dan 272. Hudā bermakna petunjuk tambahan dari Allah QS. al-Baqarah
26, 150, dan 213. Hudā bermakna petunjuk kebahagian dunia akhirat QS. al-Baqarah 53. Hudā bermakna al-Qur’an sebagai petunjuk QS. al-Baqarah 2
dan 185, dan hudā bermakna percaya QS. al-Baqarah ayat 137.