Abstract:
Pernikahan memiliki nilai sakral dan spesial dalam kehidupan manusia. Salah satu
tradisi adat pernikahan yang terkenal dijalankan oleh masyarakat Melayu Sambas adalah
antar pakatan atau hari kaccik, yang dilaksanakan sehari sebelum hari besar pernikahan.
Pada tradisi ini, masyarakat yang diundang wajib membawa beras, uang, dan seekor ayam
sebagai bagian dari adat istiadat. Keterkaitan pernikahan dalam masyarakat Melayu Sambas
dengan kehidupan ekonomi dapat dilihat dari tingginya biaya ritual yang harus dikeluarkan.
Tuan rumah pernikahan harus memenuhi banyak kebutuhan konsumsi selama acara
tersebut. Selain itu, terdapat kewajiban memberi makan kepada masyarakat yang diundang
selama dua hari sebagai bagian dari kebutuhan ritual. Pernikahan dalam masyarakat Melayu
Sambas tidak hanya memiliki nilai budaya dan sosial, tetapi juga memberikan dampak
ekonomi yang signifikan. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh tuan rumah pernikahan dapat
memberikan stimulasi ekonomi bagi berbagai sektor, seperti perdagangan makanan, jasajasa, dan industri kreatif terkait pernikahan.
Penelitian ini berjenis field research (penelitian lapangan). Proses penelitian
menggunakan metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis
data berupa pengumpulan data, reduksi data dan kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji, menggali dan memaparkan fakta tentang 1) Nilai produktif dalam tradisi
pernikahan antar pakatan masyarakat Melayu di Kecamatan Pemangkat Kabupaten
Sambas. 2) Nilai konsumtif dalam tradisi pernikahan antar pakatan masyarakat Melayu di
Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas. 3) Nilai distributif dalam tradisi pernikahan
antar pakatan masyarakat Melayu di Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Nilai produktif dalam tradisi pernikahan
antar pakatan masyarakat Melayu Sambas memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan,
terutama melalui peran juru masak dalam pengembangan keterampilan, pemasaran
makanan tradisional, dan peluang usaha terkait. Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan
tidak hanya memiliki nilai simbolis, tetapi juga memberikan implikasi ekonomi yang dapat
meningkatkan kesejahteraan individu dan keluarga. 2). Nilai konsumtif dalam tradisi
pernikahan antar pakatan masyarakat Melayu Sambas juga memiliki dampak ekonomi yang
luas, terutama melalui peningkatan permintaan pada sektor kuliner lokal, seperti pedagang
ayam dan sembako, persediaan barang pernikahan, dan jasa terkait pernikahan. 3).
Sementara itu, nilai distributif dalam tradisi pernikahan antar pakatan masyarakat Melayu
di Sambas menunjukkan praktik saling berbagi dan solidaritas. Praktik penyaluran sembako
atau bantuan lainnya memberikan manfaat yang besar pada komunitas yang kurang mampu
atau memiliki sumber daya ekonomi terbatas.