Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pendapatan sebelum adanya
pandemi covid 19 pada pedagang online di Program Studi Ekonomi Syariah
angkatan 2017 IAIN Pontianak. 2) Pendapatan saat adanya pandemi covid 19
pada pedagang online di Program Studi Ekonomi Syariah angkatan 2017 IAIN
Pontianak. 3) Perbedaan pendapatan sebelum dan saat adanya pandemi covid 19
pada pedagang online di Program Studi Ekonomi Syariah angkatan 2017 IAIN
Pontianak.
Penelitian ini menggunakan metode deskripitf kualitatif. Sumber data
berasal dari data primer dan sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara
dengan mahasiswa ekonomi syariah angkatan 2017 yang merupakan pedagang
online melalui media sosial dan data sekunder diperoleh dari buku-buku, jurnal
dan artikel yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, teknik wawancara dan dokumentsi. Serta teknik
pemeriksaan keabsahan data menggunakan Triangulasi dan member Chek.
Hasil dari penelitian ini diantaranya: 1) Pendapatan mahasiswa Program
Studi Ekonomi Syariah angkatan 2017 yang merupakan pedagang online melalui
sosoial media sebelum adanya pandemi covid 19 mengalami kestabilan
pendapatan, hal ini dikarenakan modal, produk dan harga tidak menurun bahkan
perlahan meningkat. 2) Pendapatan mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah
angkatan 2017 yang merupakan pedagang online melalui sosial media saat adanya
pandemi covid 19 mengalami peningkatan pendapatan, hal ini ditunjukan
meningkatnya jumlah pengguna media sosial yang lebih cenderung menggunakan
media sosial untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga
menyebabkan meningkatnya pendapatan bagi pedagang online melalui sosial
media. 3) Perbedaan pendapatan sebelum dan saat adanya pandemi covid 19 pada
mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Angkatan 12 yang merupakan
pedagang online melalui media sosial dipengaruhi oleh adanya perubahan
masyarakat saat adanya pandemi covid 19 cenderung menggunakan media sosial
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, persentase peningkatan pendapatan 20%
sampai 60% yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengguna media sosial
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti barang dan jasa saat adanya
pandemi covid 19.