INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS IX DI MTs NEGERI 2 PONTIANAK

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) proses internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembelajaran Sejarah Kebudyaan Islam berbasis kearifan lokal pada siswa kelas IX di MTs Negeri 2 Pontianak; 2) nilai-nilai pendidikan Islam yang diinternalisasikan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berbasis kearifan lokal pada siswa kelas IX di MTs Negeri 2 Pontianak; 3) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berbasis kearifan lokal pada siswa kelas IX di MTs Negeri 2 Pontianak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah guru SKI kelas IX dan siswa kelas IX MTs Negeri 2 Pontianak; 2) sumber sekunder berupa dokumen penelitian terdahulu dan jurnal penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya peneliti menggunakan prosedur reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berbasis kearifan lokal pada siswa kelas IX di MTs Negeri 2 Pontianak bertujuan untuk menumbuhkan karakter dan kepribadian Islami berdasarkan nilai-nilai pendidikan Islam yakni nilai akidah, nilai ibadah dan nilai akhlak. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari dilingkungan Madrasah melalui beberapa metode yakni pengajaran, keteladanan, pembiasaan, pemotivasian dan penegakkan aturan. Adapun faktor pendukung dalam internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa di MTs Negeri 2 Pontianak diantaranya faktor guru, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, sarana dan prasarana. Sedangkan faktor penghambatnya yakni faktor kepribadian siswa, lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, sarana dan prasarana.