Abstract:
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui metode komunikasi dakwah
KH. Armadi, S.HI di Pondok Pesantren Al-Adabiy Sungai Bakau Besar Laut.
Penelitian ini menjelaskan tentang: 1) Metode Komunikasi Dakwah Bil Lisan
yang KH. Armadi, S.HI Terapkan di Pondok Pesantren Al-Adabiy, 2) Metode
Komunikasi Dakwah Bil Hal KH. Armadi, S.HI di Pondok Pesantren AlAdabiy, 3) Kelebihan dan Kekurangan Metode Komunikasi Dakwah yang
dilakukan KH. Armadi, S.HI di Pondok Pesantren Al-Adabiy.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data
penelitian ini menggunakan data primer yaitu KH. Armadi, S.HI pimpinan
Pondok Pesantren Al-Adabiy yang telah ditentukan subjeknya dan data
sekunder berupa melalui orang lain, catatan, rekaman, dokumen-dokumen
dan foto-foto. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknis analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis yang bersifat deskriptif-analitis, dengan
pola induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh yang
dideskripsikan, analisis dan simpulkan.
Berdasarkan analisis dari peneliti maka dapat disimpulkan bahwa: 1)
Metode Komunikasi Dakwah Bil Lisan yaitu KH. Armadi, S.HI
menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. 2) Metode
Komunikasi Dakwah Bil Hal yaitu KH. Armadi, S.HI menggunakan metode
Pelayanan Sosial, dan Ketauladanan. 3) Kelebihan dan Kekurangan Metode
Bil Lisan dan Bil Hal KH. Armadi, S.HI. Kelebihan Metode Bil lisan KH.
Armadi, S.HI yaitu Kyai dalam dakwahnya memberikan contoh keseharian
dan pengalaman Kyai sehingga menarik untuk di dengar. Sedangkan
kelebihan bil hal ialah Kyai selalu mencontohkan yang baik terhadap santri,
tidak hanya dengan ucapan tetapi juga dengan perbuatan, serta terjadinnya
berkerjasama antara Kyai dan santri. Sedangkan letak kekurangan metode bil
lisan ini yakni lebih kepada san triya, karena kadang kegiatan dakwah yang
Kyai sampaikan santrinya merasa ngantuk, capek, dan sebagainya,
Sedangkan kekurangan metode bil hal terdapat pada segi ekonomi biaya yang
minim perlu keterbatasan waktu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan dalam memfasilitasi santri.
