Abstract:
Di dalam Al-Qur'an memiliki ayat-ayat yang berkaitan tentang Ilmu
pengetahuan dan ilmuan, Al-Qur’an mengarahkan manusia untuk
menggunakan akal fikirannya menerangi kemukjizatan dan memberi
motivasi dalam ilmu pengetahuan. Dalam hal ini ilmuwan secara tidak sadar
menapikan ajaran Al-Qur’an yang memiliki peran penting dalam
perkembangan semua cabang keilmuan. Hal ini terjadi kerana ilmuwan
hanya beranggapan Al-Qur’an hanyalah suatu displin ilmu yang terfokus
kepada ketuhanan. Sebenarnya Al-Qur’an juga membahas tentang ilmu
pengetahuan, salah satunya ialah fenomena sains
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan: (1) Fenomena Sains
Dalam QS Yasin ayat 38-40 menurut tafsir Ilmi Kementrian Agama RI dan
(2) relevansi fenomena sains di dalam QS. Yasin ayat 38-40 menurut tafsir
Ilmi Kementrian Agama RI dengan Ilmu Astronomi.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif jenis penelitian
kepustakaan (Library Research), dan pendekatan penelitian menggunakan
pendekatan deskriptif. Sumber data primer yang digunakanadalah tafsir ilmi
Kemenag RI fokus pada QS. Yasin ayat 38-40. Sumber sekunder adalah
berupa kitab kitab tafsir, buku, jurnal ataupun media cetak dan online baik
sebagai landasan teoritis atau penguat analisis.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa 1) Fenomena sains dalam QS.
Yasin ayat 38–40 menurut penafsiran ilmi Kementrian Agama RI yaitu
Matahari, bulan dan benda benda – benda langit lainnya bergerak pada garis
orbitnya, Selain bergerak pada garis orbitnya matahari, bulan dan benda –
benda lainnya juga bergerak pada porosnya, Semua gerakan benda benda
langit sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan tidak menyimpang dari
ketetapannya-Nya. 2) Relevansi fenomena sains di dalam QS. Yasin ayat
38-40 dengan Ilmu Astronomi menurut Tafsir Ilmi Kementrian Agama RI
dan para pakar saintis yaitu teori heleosentris, data astronomis, teori Jeans
dan Jeffreys.