Abstract:
Ditengah maraknya tayangan Audio Visual yang disajikan yang berpotensi buruk bagi
anak, Mario Irwinsyah bersama The Little Giantz dan 4 Stripe Production hadir memberikan
tayangan animasi berbasis islami guna mengedukasi anak-anak bangsa. Dengan judul Film
“Tidur Sendiri Gak Takut”, memantik keingintahuan peneliti untuk membedah film tersebut
dengan pendekatan Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana film animasi Nussa episode “Tidur Sendiri Gak Takut” menyampaikan pesan
dakwah secara Akidah, Akhlak, dan Syariah yang ditinjau dari teori semiotika Roland Barthes.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis Semiotikan Roland Barthes.Sumber data
penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Data primer yang
terdapat dalam penelitian ini adalah file film animasi Nussa Episode: “Tidur Sendiri, Gak
Takut”. Film ini diunduh melalui kanal resmi YouTube Nussa Official.; 2) Data sekunder
adalah data yang didapat dari dokumen-dokumen grafis (tabel,catatan) foto-foto, benda-benda
lain yang dapat memperkaya data sekunder. Data sekunder ini bersumber dari buku-buku yang
berhubungan dengan penelitian, teori, penelitian terdahulu, referensi buku yang menunjang
penelitian, serta data dari internet. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
dengan observasi, dokumentasi, studi Pustaka. Sedangkan untuk menganalisis data, peneliti
menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes.
Berdasarkan pada analisa yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil dari
pengamatan Film Animasi Nussa Episode”Tidur Sendiri Gak Takut” yang berdurasi 3 menit
29 detik ini terbagi menjadi tiga pesan dakwah, yaitu pesan dakwah secara akidah, syariah, dan
akhlak. Pesan dakwah akidah berjumlah 2 pesan, kemudian pesan dakwah syariah berjumlah
4 pesan, dan pesan akhlak berjumlah 3 pesan. Secara keseluruhan proses penyampaian pesan
dakwahnya disampaikan melalui dialog, visual, dan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai
dakwah. Tentu semua itu sangat berkaitan erat yang dikemas dengan menarik sehingga
memudahkan penonton untuk memahami pesan dakwah yang disampaikan.