DO’A LINTAS IMAN DALAM AGAMA BAHA’I DI KUBURAYA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hidayat, Samsul
dc.contributor.advisor Hakim, Abdul
dc.contributor.author Hajijah, Hajijah
dc.date.accessioned 2023-05-19T07:08:53Z
dc.date.available 2023-05-19T07:08:53Z
dc.date.issued 2022-10
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/3019
dc.description.abstract Doa Lintas Iman dalam agama Baha‟i dinamakan dengan doa bersama yang diadakan oleh orang-orang Baha‟i dengan mengundang semua orang tanpa memandang latar belakang baik itu agama, suku, dan ras seseorang yang mengkuti doa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan doa Bersama yang diadakan dalam agama Baha‟i. Penelitian disusun dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti menerapkan teori konstruksi sosial dari Peter L Berger dan Thomas Luckman yang memiliki tiga tahap yaitu eksternalisasi, obyektifasi, dan internalisasi, yang mana masyarakat sebagai realitas yang objektif dan subjektif. Tempat penelitian di Kubu Raya. Sumber data diperoleh dari data primer yaitu hasil penelitian lapangan dengan cara wawancara langsung, observasi, dan dokumentasi terhadap umat beragama Baha‟i, perserta doa lintas iman (doa bersama) dalam agama Baha‟i. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa doa lintas iman dalam agama Baha‟i merupakan doa bersama yang sudah menjadi sebuah rutinitas bagi umat Baha‟i sebagai proses percakapan dengan Tuhan dan makanan rohaniah manusia. Tatacara Pelaksanaan doa lintas iman (doa bersama) dalam agama Baha‟i yakni berdoa dengan membacakan dari tulisan-tulisan yang disucikan dari berbagai agamanya. Seperti contoh agama Islam membacakan surah-surah atau potongan ayat dalam kitab suci Al-Qur‟an beserta Artinya, agama Baha‟i membacakan doa sesuai dengan yang ada di dalam ketentuan buku doa agama Baha‟i, begitu juga dengan agama-agama lainnya. Kesadaran dan pengalaman yang didapatkan oleh setiap peserta setelah mengikuti doa bersama juga berbeda-beda, ada yang merasakan gembira, penuh cinta bahkan ada juga yang merasakan takut dengan alasan tidak kuat dengan imannya sendiri. Dalam teori konstruksi sosial Peter L Berger dan Thomas Luckman dijelaskan proses institusionalisasi doa lintas iman terjadi yang namanya obyektifasi yakni interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami suatu proses institusionalisasi. Artinya doa lntas iman tersebut merupakan suatu ajaran dalam agama Baha‟i yang diinstiusikan (disepakati bersama) oleh agama Baha‟i dan juga oleh orang-orang selain Baha‟i. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Do’a Lintas Iman en_US
dc.subject Dalam Agama Baha’i en_US
dc.subject Kubu Raya en_US
dc.title DO’A LINTAS IMAN DALAM AGAMA BAHA’I DI KUBURAYA en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account