Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan peneliti untuk menggali
khazanah masyarakat Bugis pada keunikan petuah pemmali yang tetap
dipertahankan masyarakat hingga pada era modern ini. Sehingga pemberian
petuah pemmali ini sejatinya tidak hanya sebatas memberikan petuah
pemmali saja, akan tetapi dalam bentuk-bentuk petuah pemmali ini terdapat
nilai-nilai pendidikan Islam. Adapun fokus dari penelitian ini adalah: 1)
Bentuk petuah pemmali pada masyarakat Bugis Desa Peniti Dalam 1
Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah. 2) Nilai pendidikan Islam
dalam petuah pemmali pada masyarakat Bugis Desa Peniti Dalam 1
Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
etnografi. Adapun sumber data penelitian ini yaitu tokoh adat dan masyarakat
setempat. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu wawancara
terstruktur, observasi langsung, dan dokumentasi serta alat pengumpulan data
berupa pedoman observasi, pedoman wawancara dan alat rekam
(handphone). Adapun Teknik analisis data yang peneliti gunakan yaitu
kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan / verifikasi data
sedangkan Teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu triangulasi data dan
member check.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasilnya:
Pertama, bentuk petuah pemmali pada masyarakat Bugis yang
memilikikonsekuensi yang jelas terbagi menjadi 11 bentuk petuah pemmali,
diantaranya: 1) jangan duduk dimuka pintu, 2) jangan bermain pada waktu
magrib, 3) jangan menyisakan makanan, 4) jangan mengolok fisik orang lain,
5) jangan tidur setelah ashar, 6) jangan tidur dipagi hari, 7) jangan mandi
ketika orang sedang makan, 8) jangan tidur tengkurap, 9) jangan makan dan
minum dengan posisi berdiri, 10) jangan membuang air panas secara
langsung ketanah, 11) jangan bepergian sementara disiapkan hidangan.
Kedua, nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam petuah pemmali antara
lain: 1) nilai sopan santun, 2) nilai syukur, adab