Abstract:
Era digital membuat masyarakat senantiasa berkembang di segala sektor
khususnya di sektor instrumen pembayaran sehingga terbentuklah berbagai
macam instrumen alat pembayaran elektronik (e-money), penggunaan e-money
meningkat diakibatkan oleh fenomena covid-19 yang terjadi pada tahun 2020-
2021. Pemerintah memberlakukan kebijakan protokol kesehatan guna membatasi
gerak masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial-ekonomi sehingga membuat
masyarakat lebih banyak menyelesaikan transaksi dengan cara menggunakan alat
pembayaran berbasis teknologi. Hal tersebut membuat jumlah nilai transaksi e-
money meningkat dan diduga dapat menggeser peranan uang tunai yang beredar
untuk sementara waktu, dan diperkirakan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
perekonomian di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh nilai transaksi e-
money terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2017-2021, 2)
pengaruh jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun
2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data nilai transaksi e-
money, jumlah uang beredar (M1) dan pertumbuhan ekonomi (PDB) dari tahun
2017-2021. Jenis data yang digunakan merupakan data time series dengan pola
kuartalan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik dokumentasi
dan teknik kepustakaan. Analisis yang digunakan ialah analisis Vector
Autoregressive (VAR) dengan alat ukur berupa aplikasi E-Views 12.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1) nilai transaksi e-money
menunjukkan pengaruh yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi. Respon
positif yang ditunjukkan variabel e-money berarti menunjukkan meningkatnya
perputaran uang. Dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa e-money
berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, 2)
Jumlah uang beredar juga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Hasil tersebut dibuktikan dengan apabila jumlah uang
beredar mengalami peningkatan maka akan membuat pertumbuhan ekonomi juga
mengalami hal yang serupa. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah uang
beredar yang akan membuat masyarakat membagi sebagian uangnya dibagian
konsumsi sehingga membuat produsen memproduksi lebih banyak barang lalu
peningkatan faktor produksi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.