Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Kearifan lokal kemponan
dalam pandangan akidah Islam masyarakat Melayu Desa Sungai Kunyit Laut
Kabupaten Mempawah; 2) Kearifan lokal kemponan dalam pandangan akhlak
Islam masyarakat Melayu Desa Sungai Kunyit Laut Kabupaten Mempawah.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masyarakat Melayu Desa Sungai Kunyit Laut
yang selama ini melakukan kearifan lokal kemponan hanya sebatas agar terhindar
dari segala hal yang buruk dan berdasarkan warisan nenek moyang tanpa
mengetahui makna yang terkandung di dalamnya.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri
dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah tokoh
agama, kepala adat serta masyarakat Melayu yang masih mempercayai kearifan
lokal kemponan; 2) Sumber sekunder adalah berupa skripsi yang berkaitan dengan
kearifan lokal kemponan, jurnal dan buku-buku yang relevan lainnya. Teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik wawancara. Sedangkan
untuk menganalisis datanya peneliti menggunakan reduksi data, penyajian data
serta verifikasi dan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah member check.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan
bahwa: 1) Pandangan akidah Islam mengenai kearifan lokal kemponan ialah
termasuk kategori khurafat sehingga kearifan lokal kemponan menjerumus kepada
syirik karena diyakini untuk menghindari kejadian buruk yang dapat menimpa
seseorang; 2) Pandangan Akhlak mengenai kearifan lokal kemponan ialah
mengandung nilai akhlak terhadap sesama manusia berupa mensyukuri nikmat
Allah baik dalam bentuk perolehan kebajikan maupun keterhindaran dari
keburukan dikarenakan semua itu adalah berkat anugerah dan rahmat-Nya.
Kemudian, nilai akhlak berupa menghargai orang lain dikarenakan semua
manusia derajat kemanusiaannya di sisi Allah tidak ada perbedaan dan yang
paling mulia adalah yang paling bertakwa. Selanjutnya nilai untuk selalu berbakti
kepada orang tua dengan cara mendengarkan perkataan orang tua serta
mengandung nilai peduli terhadap orang lain berupa kepedulian untuk berbagi.
Kearifan lokal kemponan juga mengandung nilai silahturahmi yang tampak pada
saat berkunjung ke rumah orang lain.