TRADISI BEPAPPAS PINDAH RUMAH PADA MASYARAKAT DESA PIPIT TEJA KECAMATAN TELUK KERAMAT DALAM TINJAUAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2021

Show simple item record

dc.contributor.advisor Erwin
dc.contributor.advisor Adi Purwoko, Arief
dc.contributor.author SUCIARIYANI, TRI
dc.date.accessioned 2023-01-24T02:22:37Z
dc.date.available 2023-01-24T02:22:37Z
dc.date.issued 2021-06
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/2217
dc.description.abstract Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Bagaimana pelaksanaan tradisi bepappas pindah rumah. 2) Apa saja nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi bepappas pindah rumah pada masyarakat Desa Pipit Teja kecamatan Teluk Keramat dalam tinjauan nilai-nilai pendidikan Islam. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Sumber penelitian yang digunakan yaitu sumber primer dan sekunder. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi Simpulan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Tradisi bepappas merupakan salah satu tradisi adat melayu yang ratusan tahun lalu sudah dikenal oleh orang Melayu Sambas. Bepappas biasanya dilakukan pada hari Jumat. Di Sambas, tradisi ini dilakukan dengan mengecap kening dan kedua tangan warga dengan menggunakan ramuan yang dbuat masyarakat sekitar yang telah bertekat untuk melestarikan ritual ini yang merupakan warisan nenek moyang. 2) Sejarah munculnya tradisi bepappas di kabupaten Sambas ini tidak diketahui dengan pasti kapan masuknya, salah satu informan mengatakan bahwa Islam sudah muncul di Sambas pada abad ke 15. Jadi, bisa disimpulkan sebelum abad 15 tradisi ini sudah ada di Bumi Sambas. Namun, ada yang mengatakan munculnya tradisi bepappas pindah rumah sejak adanya kerajaan Sambas lama yang biasa di sebut kerajaan Hindu/Budha Ratu Sepundak yang diawali oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Raden Janur yang berpusat di Daerah Paloh. Raden Janur bersama rombongan nya datang dari Majapahit sekitar tahun 1364 M. 3) Makan simbol dari peralatan yang digunakan yaitu daun Enjuang bermakna hidup adalah perjuangan, daun Mentibar adalah hidup penuh dengan cabaran maka harus bersabar, daun Ribu-ribu adalah rejeki akan masuk beribu-ribu kedalam rumah, dan air kasai langgir adalah pembersihan diri dan niat suci membangun rmah telah tercapai. 4) Prosesi pelaksanaan tradisi daat para tamu undangan datang, pada kegiatan inti bepappas para tamu undangan membaca doa dan melakukan pemappasan pada depan, sudut, belakang dan tuan rumah, kemudian setelah selesai para tamu undangan dipersilahkan memakan makanan yang telah dihidangkan tuan rumah. 6) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Bepappas Pindah Rumah adalah silaturahmi, gotong royong, dan sedekah. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Nilai Pendidikan Islam en_US
dc.subject Tradisi Bepappas en_US
dc.title TRADISI BEPAPPAS PINDAH RUMAH PADA MASYARAKAT DESA PIPIT TEJA KECAMATAN TELUK KERAMAT DALAM TINJAUAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2021 en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account