Abstract:
Nadran ialah tradisi yang bersumber dari interkulturalitas kebudayaan syari’at & kebudayaan hindu yang diwariskan dengan cara diwariskan oleh nenek moyang kita selama ratusan tahun. Kalimat nadran itu, dinyatakant beberapa nelayan, bermulla
dari kata Nazarran-nazarr yang dalam Islam berarti pemenuhan janji. Intisari dari upacara Nadran ialahhr pengorbanan (yang merupakan persembahan Hindu agar menghargai ruh leluhur) kepada penguasa laut untuk hasil laut yang melimpah dan merupakan ritual menolak penguatan (keamanan) masyarakat nelayan. Tujuan dari karya ini iaalah agar taahu bagaimana metode yang dipergunakan didalam proses pelaksanaan upacara Nadran pada masyarakat nelayan adalah metode kualitatif, data yang digunakan penulis bersifat sekunder yaitu. data diperoleh melalui penelitian literatur, buku-buku. , artikel dan teori yang relevan serta data sekunder lainnya. Tulisan ini didukung oleh internet berupa jurnal online dan fenomena terkait tantangan masyarakat Islam pada masa modernisasi. Persembahaan Nadran merupakan ajeng (festival rakyat) pendduk nelayan pesisir Teluk Lampung yang diadakan setiap tahun secara turun temurun untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui laut yang melimpah. kekayaan, melimpah bagi nelayan. Tradisi upacara Nadran dalam pelaksanaannya diawali dengan memotong kepala kerbau dan memotong nasi tumpeng yang telah disiapkan sebelumnya kemudian memuat meron yang dilarung, diturunkan dan diperjuangkan oleh seluruh masyarakat. Prosesi pementasan nadra biasanya diawali dengan pemotongan kepala kerbau dan pemotongan nasi tumpeng yang dijadikan meron, hasil laut yang melimpah, beberrapa kaapal dihias, sesaji & kepala kerbau dibawa atau tidaak booleh sebagai tanda syukur. ke laut kemudian korban dan kepala kerbau dibuang ketengah laut lepas agaar dilawan oleh penduduk setempat.
Description:
Nada Mawarni (12001012) / Penguatan Moderasi Beragama Melalui Tradisi Ritual Keagamaan Nadran / Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA dan Wahyu Nugroho, MH