Penguatan Moderasi Beragama Melalui Tradisi Ritual Keagamaan Nadran

Show simple item record

dc.contributor.advisor Atmaja, Dwi Surya
dc.contributor.advisor Nugroho, Wahyu
dc.contributor.author Mawarni, Nada
dc.date.accessioned 2023-01-21T14:14:30Z
dc.date.available 2023-01-21T14:14:30Z
dc.date.issued 2023-01-19
dc.identifier.citation APA style en_US
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/2208
dc.description Nada Mawarni (12001012) / Penguatan Moderasi Beragama Melalui Tradisi Ritual Keagamaan Nadran / Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA dan Wahyu Nugroho, MH en_US
dc.description.abstract Nadran ialah tradisi yang bersumber dari interkulturalitas kebudayaan syari’at & kebudayaan hindu yang diwariskan dengan cara diwariskan oleh nenek moyang kita selama ratusan tahun. Kalimat nadran itu, dinyatakant beberapa nelayan, bermulla dari kata Nazarran-nazarr yang dalam Islam berarti pemenuhan janji. Intisari dari upacara Nadran ialahhr pengorbanan (yang merupakan persembahan Hindu agar menghargai ruh leluhur) kepada penguasa laut untuk hasil laut yang melimpah dan merupakan ritual menolak penguatan (keamanan) masyarakat nelayan. Tujuan dari karya ini iaalah agar taahu bagaimana metode yang dipergunakan didalam proses pelaksanaan upacara Nadran pada masyarakat nelayan adalah metode kualitatif, data yang digunakan penulis bersifat sekunder yaitu. data diperoleh melalui penelitian literatur, buku-buku. , artikel dan teori yang relevan serta data sekunder lainnya. Tulisan ini didukung oleh internet berupa jurnal online dan fenomena terkait tantangan masyarakat Islam pada masa modernisasi. Persembahaan Nadran merupakan ajeng (festival rakyat) pendduk nelayan pesisir Teluk Lampung yang diadakan setiap tahun secara turun temurun untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui laut yang melimpah. kekayaan, melimpah bagi nelayan. Tradisi upacara Nadran dalam pelaksanaannya diawali dengan memotong kepala kerbau dan memotong nasi tumpeng yang telah disiapkan sebelumnya kemudian memuat meron yang dilarung, diturunkan dan diperjuangkan oleh seluruh masyarakat. Prosesi pementasan nadra biasanya diawali dengan pemotongan kepala kerbau dan pemotongan nasi tumpeng yang dijadikan meron, hasil laut yang melimpah, beberrapa kaapal dihias, sesaji & kepala kerbau dibawa atau tidaak booleh sebagai tanda syukur. ke laut kemudian korban dan kepala kerbau dibuang ketengah laut lepas agaar dilawan oleh penduduk setempat. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan en_US
dc.subject Akulturasi en_US
dc.subject Modernisasi en_US
dc.subject Ritual Keagamaan en_US
dc.subject Tradisi Nadran en_US
dc.title Penguatan Moderasi Beragama Melalui Tradisi Ritual Keagamaan Nadran en_US
dc.type Tugas Kuliah en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account