Abstract:
Adapun latar belakang peneliti mengangkat judul ini, karena masyarakat
Kelurahan Tambelan Sampit selama melakukan tradisi Tahlilan kebanyakan dari
mereka belum mengetahui apa saja yang terkandung dalam tradisi tersebut. Mereka
melaksanaka nya berdasarkan warisan Nenek Moyang yang selalu dilaksanakan
setiap setiap ada orang yang meninggal tanpa mengetahui makna apa yang
terkandung dalam tradisi tersebut. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk
menganalisis dan menggali serta mendeskripsikan tinjauan pendidikan Islam yang
terkandung dalam pelaksanaan tradisi Tahlilan oleh masyarakat Jawa di Kelurahan
Tambelan Sampit Pontianak Timur .
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini
menggunakan alat pengumpulan data yakni: Observasi partisipan, Wawancara dan
Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reduksi data, peyajian data dan penarikan kesimpulan dengan teknik pengecekan
data menggunakan Trianggulasi dan Member Check.
Hasil dari penelitian ini dapat peneliti simpulkan bahwa: 1) Tradisi Tahlilan
yakni tradisi mendoakan orang yang telah meninggal dunia, yang dilaksanakan
turun temurun oleh para Kiyai dan Nenek Moyang terdahulu sampai saat ini. 2)
dalam pelaksaan nya berbeda-beda mulai dari hari, hidangan dan bacaannya pun
berbeda beda, masyarakat tetap menghadiri acara Tahlilan tersebut, karna menurut
masyarakat Islam Jawa di kelurahan Tambelan Sampit Pontianak Timur, jika tidak
menghadiri acara yang telah ada dari dulu, meraka akan merasa malu karna sudah
tidak tidak peduli ke sesama masyarakat sekitar. 3) Tinjauan pendidikan Islam pada
Tradisi Tahlilan yakni dapat menjalin silatuhrahmi serta dapat berkumpul antar
keluarga yang dekat maupun yang jauh serta tetangga saling tolong menolong serta
dapat memanfaatkan Ilmu yang kita miliki dengan bertawassul dan mendoakan
untuk orang yang meninggal serta mendapatkan pahala yang sangat besar.