Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap: (1) Konsep S5 (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, Santun) melalui materi pengajian rutin Asrama Mahasiwi Muare
Ulakkan Kabupaten Sambas di Pontianak; (2) Penanaman S5 (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun) melalui materi pengajian rutin di Asrama Mahasiswi Muare Ulakkan
Kabupaten Sambas di Pontianak.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini terdiri
dari sumber primer dan sumber sekunder, yaitu: 1) Sumber primer adalah pemateri,
ketua Asrama, wakil ketua, divisi keagamaan, dan dua orang warga asrama. 2)
Sumber Sekunder adalah buku-buku yang kitab-kitab, buku-buku penunjang serta
jurnal yang relevan dengan judul penelitian. Teknik yang digunakan untuk
pengumpukan data adalah teknik komunikasi langsung dengan pedoman wawancara
dan teknik dokumentasi. Sedangkan untuk analisis datanya di sini peneliti
menggunakan analisis model reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan
kesimpulan dan verifikasi data.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1)
Konsep S5 adalah konsep S5 (Senyum, Salam,Sapa, Sopan, Santun) merupakan
sebuah budaya yang sudah lama ada di Indonesia yang mana S5 ini memiliki tujuan
tersendiri yaitu untuk membentuk karakter kepribadian setiap orang atas keadaan
yang sekarang ini. Adapun pengertian dari masing-masing konsep dari S5 itu sendiri
diantara; Senyum merupakan sebuah bentuk ibadah yang mana dalam
pengekspresiannya melalui raut mimik wajah dengan sedikit menggerakkan pipi
kanan dan kiri., Salam merupakan pengucapan “Assalamualaikum” dan dijawab
“waalaikumsalam” yang mana dengan mengucapkan salam akan memberikan rasa
damai yang akan memperat tali silahturahmi, Sapa merupakan teguran yang bersifat
untuk menyapa, buka untuk menegur sebuah kesalahan, seperti ketika
mengucapkan”hay, halo”, Sopan merupakan bentuk dari tingkah laku kita yang sesuai
menurut aturan adat,seperti bagaiamana kita dalam berpakaian., Santun merupakan
sikap kita dalam bertutur kata, penggunanaan bahasa yang digunakan yaitu dengan
menggunakan bahasa yang halus, yang sesuai dengan tataran norma dan adat istiadat
setempat. 2) penanaman S5 ini diantaranya melalui: a. penempelan kertas bertuliskan
S5 ; b. melalui penyampaian materi kajian rutin keagamaan.