Abstract:
Latar belakang pada dasarnya dunia ini adalah tempat bagi manusia menjalani
segala ujian dan cobaan. Adapun ujian yang dihadapi manusia berbeda-beda.
Kebanyakan manusia berpandangan bahwa ujian hanya dalam hal kesulitan atau
cobaan yang terasa berat dijalani saja, padahal, makna ujian yang sebenarnya tidak
sesempit itu, karena ujian juga bisa berwujud dalam hal kesenangan atau
kenikmatan yang melenakan, seperti harta yang melimpah, kedudukan sosial yang
tinggi, wajah yang cantik atau tampan, dan lain sebagainya. Peneliti ini bertujuan
untuk mengungkap tentang, 1. Bagaimana Al-Qur’an mengkonstruksikan sifat
sabar pada kisah Nabi Ayub 2. Bagaimana Al-Qur’an mengkomunikasikan nilai-
nilai kesabaran dalam kisah Nabi Ayub pada manusia. 3. Bagaimana penerapan
nilai kesabaran pada kisah Nabi Ayub AS dalam Al-Qur’an terhadap materi sejarah
kebudayaan islam.
Untuk menjawab fokus penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah
metode kualitatif, yang bertujuan untuk menjawab fokus penelitianpenerapan
praktek nilai kesabaran dalam kisah Nabi Ayub AS pada materi sejarah kebudayaan
islam terhidap prilaku siswa kelas V di MI Madrasah Miftahul Huda Parit Tengah
Baru Desa Sungai Malaya Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Hasil dari peneliti sebagai berikut: Nabi Ayub As di uji oleh Allah dari tanaman
yang mati secara tiba-tiba, tanah yang gersang tidak bisa di tanami, hewan ternak
yang tiba tiba mati, anak-anaknya meninggal, dan seluruh tubuh Nabi Ayub as
terkena penyakit sehingga penuh dengan belatung. Tetapi dengan cobaan dan
musibah tersebut Nabi tidak pernah goyah untuk selalu beribadah kepada Allah,
Nabi dengan besar hati menerima cobaan yang di datangkan kepadanya dengan
sabar nabi ayub menghadapi semua sehingga Nabi Ayub diganti oleh allah lebih
banyak harta yang melimpah anak-anak yang sholeh dan sholeha tanah yang subur
dan hewan ternak sehingga didalam Al-Qur’an surah Shad ayat 41-42-43 dan 44
disebutkan.