Abstract:
Salah satu konsep majemuk asnaf mustahik zakat disebut fi sabilillah. Fi sabilillah terasa mendunia dan membidik sesuatu yang tidak segera tampak, berbeda dengan tujuh asnaf lainnya. Ungkapan bahasa Arab fi sabilillah, yang secara harafiah diterjemahkan sebagai jalan Allah, membutuhkan petunjuk untuk memperjelas apa yang terkandung di dalamnya. Esai ini menjelaskan asnaf fi sabilillah dimaknai oleh pendapat para ulama modern. Berdasarkan tinjauan literatur, dapat dikatakan bahwa pemikiran fi sabilillah akhir-akhir ini mengalami perubahan. Akademisi modern sedang mencari cara untuk menghindari legitimasi ijtihad untuk memperluas gagasan untuk memasukkan umat Islam yang harus berhak menerima zakat melalui gerbang mustahik zakat fi sabilillah dan mencegahnya menjadi ketinggalan zaman.