Abstract:
Toko Batik Madinah adalah toko yang menjual berbagai macam busana
muslim laki-laki dan perempuan, perlengkapan alat sholat perlengkapan haji dan
umroh, jilbab, baju batik, obat-obatan, parfum, air zam-zam, kurma dan
sebagainya. Toko Batik Madinah mampu dikelola dengan baik sehingga dapat
bertahan hingga saat ini dan mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perencanaan usaha pada Toko
Batik Madinah Pontianak Kota. 2) Pengorganisasian usaha pada Toko Batik
Madinah Pontianak Kota. 3) Pengarahan usaha pada Toko Batik Madinah
Pontianak Kota. 4) Pengendalian usaha pada Toko Batik Madinah jalan Nusa
Pontianak Kota.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif,
artinya data yang ada dilapangan akan dideskriptifkan apa adanya sesuai dengan
fakta-fakta yang tampak dilapangan dan narasumber. Teknik dan alat
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Untuk
teknik analisis data peneliti menggunakan pengumpulan data, redukasi data,
display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Sedangkan untuk teknik
pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan trianggulasi.
Kesimpulan: 1) Perencanaan usaha pada Toko Batik Madinah, yaitu
menganalisis jenis usaha yang akan dijalankan, setelah itu menyusun rencana
untuk memasarkan produk, selanjutnya rincikan dana yang diperlukan, dan
menyiapkan modal, serta membuat peraturan seperti jam beroprasional, dan
aturan-aturan lain. Strategi yang diterapkan yaitu memilih lokasi yang strategis,
barang yang dijual adalah barang kualitas butik, melayani konsumen dengan baik,
tidak meletakkan harga tinggi dan bisa ditawar, serta slalu update dengan model
busana muslim terbaru. 2) Pengorganisasian usaha pada Toko Batik, Bapak Abdul
Karim melakukan kerja sama kepada distributor yang berasal dari Solo,
Pekalongan, Surabaya, Saudi Arabia dan Turkey. Dalam penempatan karyawan,
karyawan bagian keuangan harus jeli dan teliti dalam menghitung, karyawan
bagian gudang harus memiliki tenaga yang kuat dan cekatan, dan karyawan
bagian melayani konsumen, harus mampu menghafalkan kode dan harga barang.
3) Pengarahan usaha pada Toko Batik Madinah, Bapak Abdul karim tidak pernah
membeda-bedakan karyawan dalam hal apapun, semua diperlakukan sama rata,
Bapak Abdul Karim adalah panutan untuk seluruh karyawan, bagaimana seorang
atasan bersikap dan bertindak itulah yang akan ditiru oleh bawahannya. 4)
Pengendalian usaha pada Toko Batik Madinah, karyawan telah bekerja sesuai
dengan yang diperintahkan, seperti melayani konsumen dengan baik, baik dalam
bertutur kata, memiliki sopan santun ketika berhadapan dengan konsumen, jujur
dan amanah dalam bekerja. Barang yang terjual di Toko Batik Madinah sudah
sesuai dengan yang ditargetkan, karena kebanyakan konsumen yang membeli
barang untuk disumbangkan ke panti asuhan, masjid dan pesantren.