ANALISIS SWOT BISNIS PERDAGANGAN CABAI RAWIT DI KOTA PONTIANAK

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sari, Nurma
dc.contributor.advisor Hanis, Rianda
dc.contributor.author NURHAMDIA
dc.date.accessioned 2022-10-13T15:05:26Z
dc.date.available 2022-10-13T15:05:26Z
dc.date.issued 2018-11-27
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/1402
dc.description.abstract Cabai rawit adalah sayuran buah yang termasuk dalam anggota genus Capsicum. Cabai rawit merupakan komoditas sayuran potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan memiliki potensial untuk terus berkembang. Cabai rawit menduduki posisi penting dalam menu pangan. Walaupun diperlukannya dalam jumlah yang kecil, namun setiap hari dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui permintaan cabai rawit di Kota Pontianak. (2) untuk mengetahui penawaran cabai rawit di Kota Pontianak. (3) untuk mengetahui distribusi di Kota Pontianak. 4) untuk mengetahui strategi-strategi pedagang cabai rawit dalam menjalankan usahanya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data dengan reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi dengan konsumen cabai rawit yaitu Ayam Geprek Murni Sari Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa: (1) Permintaan cabai rawit di Kota Pontianak tinggi hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan selera. Ketika harga cabai rawit tinggi, maka permintaan cabai rawit naik karena banyaknya permintaan yang dari luar Kota Pontianak menyetok cabai rawit di pasar Kota Pontianak salah satunya di pasar Flamboyan. (2) Penawaran cabai rawit di Kota Pontianak tetap walaupun produksi cabai tersebut rendah, untuk mencukupi penawaran tersebut maka pedagang mengambil stok dari pulau jawa. (3) Distribusi cabai rawit di Kota Pontianak yaitu dari Petani ke pedagang besar kemudian ke pedagang pengecer terakhir ke konsumen, dan ada juga yang dari petani ke pedagang besar kemudian langsung ke konsumen. (4) Strategi-strategi yang harus dilakukan oleh pedagang cabai rawit berdasarkan analisis SWOT adalah: Strategi SO (Strength-Opportunity): memulai cabai rawit dengan modal yang minim. Strategi WO (Weakness-Opportunity): Tidak menstok cabai melebihi dari permintaan perhari. Strategi ST (Strength-Threat): Mengembangkan relasi dengan pemasok dari luar daerah dan Fluktuasi harga tidak berpengaruh. Strategi WT (Weakness-Opportunity): Menggunakan teknologi pertanian untuk menjaga stabilitas produksi. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Analisis SWOT en_US
dc.subject Bisnis en_US
dc.subject Perdagangan en_US
dc.subject Cabai Rawit en_US
dc.title ANALISIS SWOT BISNIS PERDAGANGAN CABAI RAWIT DI KOTA PONTIANAK en_US
dc.title.alternative Studi Kasus di Pasar Flamboyan en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account