Abstract:
Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di dunia,
terutama di negara-negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia.
Pengangguran merupakan masalah yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berkaitan, diantaranya ialah sedikitnya lapangan pekerjaan yang
tersedia, minimnya pendidikan yang dimiliki, serta kurangnya kemampuan dalam
keahlian yang dimiliki. Tingkat pengangguran di Kalimantan Barat masih lumayan
tinggi, yaitu menempati peringkat ke sembilan belas dari tiga puluh empat Provinsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) untuk mengetahui pengaruh
Investasi Terhadap Tingkat Pengangguran di Kalimantan Barat. 2) untuk mengetahui
pengaruh Upah Minimum terhadap Tingkat Pengangguran di Kalimantan Barat. 3)
dan untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap
Tingkat Pengangguran di Kalimantan Barat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan model ekonometrika. Untuk melihat pengaruh variabel-
variabel bebas terhadap variabel terikat. Metode analisis dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi data panel yang menggunakan data antar ruang (cross
section) yakni data yang mewakili empat belas kabupaten/kota di Provinsi
Kalimantan Barat dan data antar waktu (time series) yakni data dari tahun 2008
sampai dengan 2017.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi,
upah minimum dan indeks pembangunan manusia secara simultan (bersama-sama)
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi
Kalimantan Barat. Kemudian secara parsial (individu) variabel investasi berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi
Kalimantan Barat, Upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Barat, serta indeks
pembangunan manusia berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat
pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Barat.
