TRADISI FENOK-FENOK DAN MELENG MANDRE LALENG BOCOK PADA PERNIKAHAN SUKU BUGIS MENURUT TOKOH AGAMA ISLAM TELUK PAKEDAI DUA

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marluwi
dc.contributor.advisor Muzammil, Sa’dulloh
dc.contributor.author SULIANTO, AGUS
dc.date.accessioned 2022-10-07T16:26:52Z
dc.date.available 2022-10-07T16:26:52Z
dc.date.issued 2021-10
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/1261
dc.description.abstract Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan Tradisi Fenok-Fenok Dan Tradisi Meleng Mandre Laleng Bocok, apa keyakinan masyarakat Desa Teluk Pakedai Dua apabila Tradisi Fenok-Fenok Dan Tradisi Meleng Mandre Laleng Bocok tidak dilaksanakan, dan bagaimana pandangan tokoh agama Islam masyarakat setempat tentang tradisi ini. metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer yang di dapat dari subjek penelitian, serta sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan teknik wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi data. Kemudian, teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan member check yang mana data yang diperoleh dari nara sumber di cek kembali oleh nara sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tata cara dalam pelaksanaan Tradisi Fenok-Fenok Dan Meleng Mandre Laleng Bocok masyarakat bugis Desa Teluk Pakedai Dua mengandung kesyirikan jika dilihat dari sudut pandang hukum Islam. Pelaksanaan Tradisi Fenok-Fenok Dan Meleng Mandre Laleng Bocok juga diyakini oleh masyarakat sebagai tolak bala kepada pengantin yang melaksanaka pernikahan. Keyakinan masyarakat suku Bugis Desa Teluk Pakedai Dua sudah turun temurun dalam menyakini Tradisi Fenok-Fenok Dan Meleng Mandre Laleng Bocok apabila tidak melaksanakan tradisi tersebut maka akan mendapatkan gangguan dari mahluk ghaib seperti kesurupan, dan sering terjadi penampakan mahluk halus. Pandangan tokoh agama (Ustadz) desa Teluk Pakedai Dua terhadap Tradisi Fenok-Fenok Dan Meleng Mandre Laleng Bocok tidak bertentangan dengan hukum Islam karena semua tergantung dari niat. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Tradisi en_US
dc.subject Fenok-Fenok en_US
dc.subject Meleng Mandre en_US
dc.subject Tokoh Agama en_US
dc.title TRADISI FENOK-FENOK DAN MELENG MANDRE LALENG BOCOK PADA PERNIKAHAN SUKU BUGIS MENURUT TOKOH AGAMA ISLAM TELUK PAKEDAI DUA en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account