Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) Apa saja ayat-ayat tentang
Isrāf dan konteknya dalam Al-Qur‟an (2) Penafsiran Tafsir Al-Qur‟an Agama
tentang Isrāf dalam kitab Tafsir Kementrian Agama RI. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif literal berupa library research.
Metode penelitian Skripsi ini adalah metode tematik Term. Sumber data
primer berupa Tafsir Kementrian Agama RI. Sedangkan sumber data sekundernya
berupa buku-buku referensi, jurnal dan skripsi.
Hasil penelitian skripsi ini adalah: 1. Ayat-ayat yang terdapat kata isrāf dalam
Al-Qur‟an dan derivasinya, , kata isrāf disebutkan dalam Al-Qur‟an berdasarkan
derivasinya disebutkan sebanyak 23 kali dalam 17 surah berikut kata مسرفون pada
melampaui batas dalam homoseksual, semena-mena seperti perilaku Bani Israil yaitu
membunuh secara semena-mena, kata ني مسرف kesewenang-wenangan seperti sikap
Fir‟aun,penolokan terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an seperti orang-orang musyrik,
menyekutukan Allah, membangkang dan durhaka kepada Allah,menolak dan
menentang rosul,sikap berlebih-lebihan dalam bertindak,kata اسرافا sikap melebihi
batas dalam menfaatkan atau memakan harta anak yatim,kata يسرف melarang ahli
waris dalam menuntut Qisas melebihi batas kepada si pembunuh,kata تسرفوا sikap
berlebih-lebihan dalam makan dan minum , kata يسرفون tidak boleh berinfak di jalan
Allah dengan berlebih-lebihan. 2. Bagaimana Penafsiran ayat-ayat yang terdapat kata
isrāf dan derivasinya dalam Al-Qur‟an menurut Tafsir Kementrian Agama RI adalah
sikap melebihi batas normal manusia yaitu melakukan homoseksual (sesama jenis)
seperti kaum Lūth (Al-A’arāf [7]:81),sikap melampaui batas dari perilaku Bani Israil
yaitu dengan berbuat kerusakan di muka bumi (Al-Māidah [5]:32), sikap melampaui
batas Fir‟aun yang sewenang-wenang kepada Nabi Musa a.s (Yūnus [10]:83),sikap
melampaui batas orang musyrik Makkah yang telah dipalingkan hatinya oleh setan
sehingga mereka sesat (Az-Zukhrūf [43]:5), sikap melampaui batas para pemimpin
yang selalu melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kerusakan di muka bumi (As-
Syu’arā [26]:151),sikap melampaui batas kaum kafir dan para pendurhaka yaitu dari
kezaliman kaum kafir musyrik yang mengingkari agamanya (Al-Anbiyā’ [21]:9),
sikap melampaui batas dalam hukum Qisas yang terjadi pada zaman Jahiliyah (Al-
isrā’ [17]:33), sikap berlebih-lebihan dalam menafkahkan harta (Al-Furqān [25]:67).