dc.description.abstract |
Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan, suatu masa dimana
ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik. Meningginya emosi
terutama karena mereka berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru
(Hurlock, 2019). Santri yang melewati masa remajanya di dalam pondok pesantren
yang mana jauh dari pengawasan orang tua yang bisa membantu membimbing mereka
dalam mengatasi emosi dan hanya bisa mengandalkan diri sendiri akan mengalami
sedikit kesulitan untuk memahami gejolak emosi yang mereka alami.
Di dalam surah Al-Fatihah ini diajarkan kebaikan yang besar jika benar-benar
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti salah satu kondisi yang menyebabkan
emosi tidak stabil adalah adanya tekanan sosial. Jika ia menjalani harinya dengan selalu
bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan dan ia senantiasa berfikir positif atas
takdir yang telah Allah berikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan 7 Daily Habits
terhadap kematangan emosi santri di Pondok Pesantren Tahfidz Dhiya’ul Qur’an
Pontianak.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan jenis quasi
eksperimen one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah 36 orang
yang terdiri dari santri remaja yang berusia 13-15 tahun. Lalu discreening sehingga
didapat subjek dalam penelitian ini sebanyak 6 orang. Teknik yang digunakan pada
penelitian ini adalah angket, observasi dan wawancara.
Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan 7 Daily Habits terhadap
kematangan emosi santri remaja. Hasil ini dibuktikan dengan adanya perbedaan nilai
signifikansi pada subjek dengan uji wilcoxon signed test dengan hasil p = 0,000 (p
<0,05). Yang berarti ada perubahan. |
en_US |