dc.description.abstract |
Berdasarkan hasil pengamatan, telah terdapat fenomena mahasiswa baru
Universitas Tanjungpura (UNTAN) lebih religius dan moderat dalam beragama.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis integrasi nilai-nilai keagamaan dalam
Program Pendidikan Karakter Pancasila bagi Mahasiswa UNTAN. Jenis
penelitian yang digunakan adalah model penelitian grounded research dengan
pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah Ketua Pusat Mata
Kuliah Wajib Umum (MKWU) UNTAN, Tim Dosen Pendikar Pancasila
UNTAN, Mentor dan mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik komunikasi langsung, observasi non partisipan dan teknik
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model analisis data interaktif
melalui tahapan: reduksi data, display data, verifikasi dan kesimpulan. Sedangkan
teknik pemeriksaan keabsahan data yaitu triangulasi, dan mengadakan member
chek. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: 1). Nilai-nilai keagamaan yang
diintegrasikan kedalam Program Pendidikan Karakter Pancasila bagi mahasiswa
UNTAN meliputi nilai-nilai akidah, nilai-nilai ibadah dan nilai-nilai akhlak baik
itu untuk mahasiswa yang beragama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha dan
Konghucu. 2) Langkah-langkah mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan kedalam
Program Pendidikan Karakter Pancasila bagi mahasiswa UNTAN dimulai dari
perencanaan nilai-nilai agama dan program yang akan dilaksanakan dengan
mengacu pada visi dan misi universitas, meminta komitmen bersama,
melaksanakan integrasi nilai-nilai keagamaan secara kontinu dan konsisten
melalui Program Pendidikan Karakter Pancasila bagi mahasiswa UNTAN dan
terakhir melakukan evaluasi terhadap Program Pendidikan Karakter Pancasila
bagi mahasiswa UNTAN yang telah dan sedang berjalan. 3) Faktor yang
mempengaruhi dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan kedalam Program
Pendidikan Karakter Pancasila bagi mahasiswa UNTAN mulai dari faktor
pendukung adalah dukungan dari pimpinan universitas, sumberdaya manusia
kampus baik civitas akademika maupun tenaga kependidikan. Faktor luar kampus
yang juga mendukung adalah program pemerintahan yang mempunyai misi
peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diejawantahkan dalam visi
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan faktor penghambat ini
terletak pada mahasiswa dikarenakan karena motivasi yang rendah, karena jaraktempat tinggal yang jauh dengan kampus atau dikarenakan status mahasiswa baru
yang masih awam terhadap kegiatan kemahasiswaan, jadwal yang berbenturan
dengan jadwal perkuliahan maupun kegiatan kampus yang lain. Namun terkadang
ada juga orang tua yang kurang bekerjasama dan yang paling dahsyat yaitu
adanya pandemik Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang dapat membatasi
terlaksananya program ini baik itu dikarenakan sinyal komunikasi yang lemah
maupun terbatasnya kuota internet yang dimiliki mahasiswa. |
en_US |