STRATEGI PEMBELAJARAN GURU DALAM MENGATASI PROBLEM MEMBACA AL-QUR’AN PESESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS KELAS X DI MAS AL-MUTTAQIEN SUHAID KAPUAS HULU TAHUN 2024/2025

Abstract

MIRNA PUTRIA. Strategi Pembelajaran Guru Dalam Mengatasi Problem Membaca Al-Qur’an Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Kelas X Di MAS Al-Muttaqien Suhaid Kapuas Hulu 2024/2025. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) strategi pembelajaran guru dalam mengatasi problem pengenalan huruf; (2) strategi pembelajaran guru dalam mengatasi problem cara membaca dengan tartil Penelitian ini dilakukan di MAS Al-Muttaqqien Suhaid menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) strategi pembelajaran guru dalam mengatasi problem pengenalan huruf. Guru menyusun rencana pelajaran mencakup strategi khusus untuk siswa yang bermasalah dalam pengenalan huruf. Memberi motivasi, umpan balik yang kondusif. Mengenalkan bentuk dan bunyi huruf Al-Qur’an serta melafalkan, melatih membedakan bunyi huruf yang mirip dengan memperkenalkan huruf secara bertahap menunjukan bentuk huruf dari mengenal bentuk huruf dasar, serta perubahan bentuk huruf saat berada di awal, tengah dan akhir. Guru memberi bentuk perhatian khusus bagi siswa yang berkesulitan. Guru aktif dalam memberi pujian dan apresiasi atas setiap kemajuan yang dicapai, memberi motivasi saat proses pembelajaran berlangsung dan selalu membetulkan kesalahan atau pelafalan secara langsung dan menguatkannya kembali. Kemudian guru memberi tugas kepada siswa serta menutup pembelajaran dengan refleksi diri. 2) strategi pembelajaran guru dalam mengatasi problem cara membaca dengan tartil. Guru menguji kemampuan awal dengan mengamati kemapuan siswa, kemudian guru melatih pengucapan huruf-huruf hijaiyah, serta memperkenalkan tanda baca Al-Qur’an secara bertahap mulai dari tempo perlahan, penekanan makhraj dan pemahaman tajwid secara berulang-ulang. Kemudian guru membimbing siswa untuk membaca ayat pendek secara bersama, bergantian dan berulang-ulang. Guru meminta siswa untuk membaca satu ayat dalam surah dari aspek tajwid serta kelancaran. Guru memberi waktu khusus kepada siswa yang berkesulitan. Kemudian guru memberi tugas kepada siswa, serta menutup dengan refleksi perkembangan siswa.