MESIANISME DALAM TAFSIR AYAT-AYAT RAJ’AH OLEH AYATULLĀH UZMĀ MAKĀRIM SYĪRĀZĪ

Show simple item record

dc.contributor.advisor Muhammad, Muhammad
dc.contributor.advisor Ilyas, Hamim
dc.contributor.advisor Ikhwan, Munirul
dc.contributor.advisor Rafiq, Ahmad
dc.contributor.advisor Fikriyati, Ulya
dc.contributor.author Yuliarto, Udi
dc.date.accessioned 2025-10-28T03:24:36Z
dc.date.available 2025-10-28T03:24:36Z
dc.date.issued 2025-10-28
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/7849
dc.description.abstract Perbedaan penafsiran terhadap suatu ayat al-Quran sering terjadi, terutama pada tema-tema yang bersinggungan dengan ideologi agama di luar Islam, seperti tema Mesianisme menanti kedatangan Juru selamat. Teks-teks dalam al-Quran tidak memuat berita kadatangan Juru Selamat di akhir zaman, berita tersebut hanya terdapat pada hadis Nabi saja. Berbeda dengan Makārim Syīrāzī, seorang ulama marja’ taqlīd, dia berpendapat bahwa Al-Quran banyak memberitakan ayat-ayat tentang mesianisme, yaitu pada ayat-ayat yang dianggapnya sebagai ayat-ayat raj’ah. Perdebatan ini memunculkan pertanyaan akademik. Bagaimana ideologi Mesianisme dalam pemikiran Makārim Syīrāzī? Bagaimana penafsiran Makārim Syīrāzī terhadap ayat-ayat raj`ah? Bagaimana signifikansi pemikiran Mesianisme Makārim Syīrāzī dalam revolusi Islam Iran? Penelitian ini adalah library research dengan pendekatan sejarah intelektual (Intellectual History). Kerangka teoretis yang digunakan adalah theology of hope Jurgen Moltman yang dilengkapi dengan teori Islamic Messianims A. A Sachedena. Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa: pemikiran Mesianisme Makārim Syīrāzī seperti tampak dalam penafsirannya atas ayat-ayat raj’ah tidak lepas dari diskursus Mesianisme secara umum. Pemikirannya tentang karakteristik Imam Mahdi (Mesiah) sebagai orang suci yang merupakan keturunan Nabi (ahl bayt), misalnya, sesungguhnya memiliki kemiripan dengan sosok Mesiah yang digambarkan dalam tradisi Yudeo-Kristiani. Karakteristik Mesiah dalam tradisi yang disebut terakhir juga mesti merupakan keturunan Nabi Daud. Begitu juga konsep Keadilan Tuhan tentang kebangkitan al-Mahdi di akhir zaman memiliki kemiripan dengan kebangkitan Yesus. Dalam pemikiran Makārim Syīrāzī, Keadilan Tuhan diyakini bahwa setiap orang yang terzalimi akan memperoleh keadilan Ilahi melalui proses kebangkitan kembali dimana orang orang yang menzalimi mereka akan memperoleh balasan dari Tuhan, sedangkan dalam tradisi Kristiani, keadilan Tuhan itu mewujud dalam xiii kebangkitan kembali Yesus sang Juru Selamat untuk menebus dosa warisan manusia. Tafsir ayat-ayat Raj’ah Makārim Syīrāzī memiliki kesinambungan historis dengan khazanah tafsir klasik Syiah, dan dalam waktu yang sama memiliki keterkaitan kuat dengan konteks zaman ketika tafsir tersebut digagas, di mana konteks sosial politik Iran yang represif pada era Makārim Syīrāzī menuntut lahirnya corak penafsiran al-Quran yang mampu membangkitkan semangat umat untuk melawan status quo yang zalim. Seperti ditegaskan Makārim Syīrāzī, masa penantian (okultasi) Imam Mahdi tidak boleh dipahami secara pesimistik (pasif), alih-alih wajib diterjemahhkan secara optimistik (aktif) melalui upaya mewujudkan pemerintahan Imam Mahdi. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa “Masa penantian (intiẓār) adalah revolusi yang disertai dengan persiapan berjihad”— al-intiẓār huwa al-ṡawrah al-maqrūnah bi al-tahayyu’ li al-jihād. Menjelang revolusi Islam Iran pemikiran Mesianisme yang digagas oleh Makārim Syīrāzī memiliki signifikansi yang begitu kuat. Gagasannya menjadi salah satu motor penggerak terpenting bagi perubahan politik. Setelah revolusi, gagasannya tentang urgensi mendirikan pemerintahan al Mahdi juga tidak kalah penting dengan terserapnya ide-idenya dalam konstitusi Republik Islam Iran. Bahkan, ia pun menjadi bagian integral dari pemerintahan (salah seorang penyusun konstitusi). Namun, sesuai dengan dinamika zaman, signifikansi pemikiran Makārim Syīrāzī mengalami penurunan. Masyarakat Iran kontemporer mengalami defisit kepercayaan terhadap pemerintahan Republik Islam Iran dalam wujud demontrasi besar-besaran yang menuntut kebebasan berekspresi dan guggatan atas pemaksaan pemahaman dalam praktek agama versi pemerintah. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta en_US
dc.title MESIANISME DALAM TAFSIR AYAT-AYAT RAJ’AH OLEH AYATULLĀH UZMĀ MAKĀRIM SYĪRĀZĪ en_US
dc.type Disertasi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account