| dc.description.abstract |
FINA HILMINA PUTRI RIZQY, Kajian Penggunaan Tanda Waqaf dalam
Mushaf Al-Qur’an Isyarat Terbitan LPMQ: Fakultas Ushuluddin dan Adab Jurusan
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) standar penggunaan tanda
waqaf dalam Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia; 2) penerapan tanda waqaf
dalam Mushaf Al-Qur’an Isyarat, baik dari aspek penyajian maupun praktik
penggunaannya.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari
dua jenis sumber, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. 1) Sumber primer
adalah Mushaf Al-Qur’an Isyarat dan Mushaf Standar Indonesia edisi tahun 2018;
2) Sumber sekunder meliputi berbagai literatur yang relevan, seperti buku-buku,
skripsi, situs website, jurnal, artikel ilmiah, tesis yang berkaitan dengan topik
penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan (library
research). Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah deskriptif-analisis.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) standardisasi tanda waqaf dalam
Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia merupakan bentuk penyederhanaan dari AlQur’an yang sebelumnya beredar di Indonesia, yakni dari 12 tanda waqaf menjadi
enam tanda waqaf (ۗ
, ۗ ,
ۗ
, ۗ , dan tanda ۗ
). 2) Mushaf Al-Qur’an Isyarat dan
Mushaf Standar Indonesia Usmani tidak menunjukkan perbedaan dalam aspek
penulisan maupun penempatan tanda waqaf. Meski demikian, dalam praktiknya
terdapat perbedaan penggunaan tanda waqaf pada Mushaf Al-Qur’an Isyarat antara
metode kita>bah dan tila>wah. Dalam metode kita>bah, meskipun tanda waqaf
tercantum dalam teks isyarat, seluruh tanda tersebut tidak dijadikan pedoman,
sehingga pembaca tetap melanjutkan bacaannya tanpa memperhatikan tanda waqaf.
Sebaliknya, dalam metode tila>wah, hukum waqaf (berhenti) diisyaratkan jika tanda
waqafnya berupa: 1) waqaf la>zim, 2) waqaf awla>, 3) waqaf ja>’iz, 4) tanda waqaf
mu’a>naqah, 5) akhir ayat. |
en_US |