STRATEGI KOMUNIKASI CLUB DALAM PENYELENGGARAAN IAIN PONTIANAK FUTSAL LEAGUE EVENT 2024

Abstract

ERRIZA LANANGGALIH (12105059), Strategi Komunikasi Club Dalam Penyelenggaaan IAIN Pontianak Futsal League Event 2024, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Islam, Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Institut Agama Islam Negeri Pontianak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan oleh Club Futsal IAIN Pontianak selaku penyelenggara dalam IAIN Futsal League (IFL) 2024 serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung keberhasilan penyelenggaraan acara tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling sesuai pandangan Sugiyono (2016:85), yaitu pemilihan informan berdasarkan keterlibatan, pengalaman, dan pengetahuan mereka terhadap objek penelitian. Informan penelitian terdiri dari ketua panitia, sekretaris, dan anggota divisi teknis, logistik, dokumentasi, promosi, serta keamanan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi kegiatan untuk memperoleh informasi yang komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan penyelenggaraan IFL 2024 merupakan hasil dari penerapan strategi komunikasi yang terarah dan sinergi berbagai faktor pendukung. Dari sisi strategi komunikasi, panitia mengimplementasikan tahapan manajemen event menurut Goldblatt yang meliputi riset, desain, perencanaan, koordinasi, dan evaluasi. Komunikasi internal dijalankan secara efektif dengan memanfaatkan alur komunikasi vertikal dan horizontal sesuai teori Brennan, sehingga setiap divisi memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. Selain itu, ditemukan enam faktor pendukung utama: (1) motivasi dan inisiatif panitia dalam mengembangkan kegiatan kompetitif dan edukatif; (2) perencanaan terstruktur dengan pembagian peran yang proporsional; (3) komunikasi internal yang efektif dan transparan; (4) dukungan fasilitas dan kesiapan logistik, termasuk pemilihan GOR Pangsuma sebagai lokasi strategis; (5) kemampuan panitia dalam mengatasi kendala teknis dan konflik lapangan secara cepat dan solutif; serta (6) tingginya antusiasme peserta dan penonton yang menciptakan atmosfer kompetisi yang meriah.