SUFI MILENIAL

Show simple item record

dc.contributor.author Ma'ruf, Ma'ruf
dc.date.accessioned 2025-09-30T02:19:23Z
dc.date.available 2025-09-30T02:19:23Z
dc.date.issued 2024-11
dc.identifier.isbn 978-623-336-150-7
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/7730
dc.description.abstract Buku Sufi Milenial Ketiga merupakan saripati dari banyak diskusi di dalam dan di luar kampus. Kota-desa, bibir pantai dan tepian sungai, tepi jalan dan di warung kopi, rumah dari si-miskin papa sampai masjid raya, bukan halangan untuk mempercakapkan bincang tasawuf. Tak terpisahkan lagi antara syariat dan hakikat, ibarat kulit dengan daging. Namun jika terhenti pada kulit dan daging. Masih menjadi kulit dan dag ing, tentu belum sampai kepada Allah (wushulillah). Orang yang telah sampai kepada-Nya disebut washil. Tetapi belum washil jika disebut washil. Sebutan washil hanya istilah syariat dan hakikat saja. Tembuskan lagi, sampai di atas ilmu segala ilmu dan di atas semua amal. Saat Dia bukan syariat dan Dia bukan hakikat. Bu kan bersyariat kepada Imam Syafi’i, dan bukan berhakikat kepa da Imam Ghazali. Bukan berfilsafat kepada Alkindi, dan bukan bertasawuf berdasarkan pendapat Aljilli. Bukan Rumi, bukan Ibnu Arabi. Penulis sendiri berusaha untuk keluar dari frame work yang dibuat, namun mencari jati diri sejati (one is one). Al Faqir Ma’ruf Zahran | iii Buku ini dihadirkan untuk berbagi kepada generasi, kare na banyak pertanyaan. Mungkinkah kami yang lahir di awal abad 21 dapat menjadi sufi di milenial ketiga (2000-3000 M) dan sang gup menanggung beban psikologis sebagai generasi milenial? Buku ini tidak ingin menjawabnya, namun silakan berselancar pada pilihan menu daftar isi buku. Buku ini ingin mengisi ruang kosong dahaga spiritual anak zaman, lalu memberi air kesejukan guna melanjutkan pendakian gunung ketuhanan. Tidaklah salah untuk memberi mutiara yang aku dapat, semoga ada yang mener ima. Bahwa ide, pikiran mampu menembus sekat-sekat rabbani, meski roh dijerat jasad, dan jasmani memenjara rohani. Bisakah orang yang sedang salat berjamaah di masjid, keluar dari mas jid? Mampukah jamaah yang berada dalam halaqah keluar dari halaqah? Sanggupkah sufi dan salik saat berada dalam zawiyah, kemudian tembus dan pergi dari status kesufian? Lalu menjadi bukan siapa-siapa, dan bukan apa-apa. Bukan ahli masjid, bukan ahli ilmu, bukan sufi. Masjid, ilmu, sufi adalah makhluk. Sifat makhluk adalah zat yang mati (kaunuhu mayyitan). Temukan jalan jawaban, namun buku ini bukan jawaban. Carilah sendiri Tuhan, sampai menemukan-Nya. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak Press en_US
dc.title SUFI MILENIAL en_US
dc.type Book en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account