Abstract:
Gen-z wajib membaca buku ini. Menimbang ham
pir semua (kalau bukan seluruh) pernikahan dan per
sahabatan selalu bermotif materi (kebendaan). Basic
kehidupan pada kesenangan jasmani juga merambah
pada ranah agama (hedonisme). Misal, pesantren pa
porit dengan biaya tinggi (highcost) dan berorienta
si profit bisnis (keuntungan), semakin merambah pa
sar bebas pendidikan. Terusir dan terlempar santri yang
don’t have. Demikian juga perguruan tinggi negeri dan
swasta dengan biaya UKT (uang kuliah tunggal). Saban
tahun, mewujud menjadi uang kuliah tinggi. Terdapat
mahasiswa yang IPK-nya 4.00, terpaksa berhenti kuliah,
gara-gara tidak mampu membiayai kuliah. Bukan saja
UKT, namun biaya kebutuhan sehari-hari, biaya pulsa,
pertalite, livingcost, kendaraan, fotocopy, dan lain-lain.
Semakin memperpanjang daftar generasi gangguan
jiwa ringan, sedang, berat. Penyakit gangguan jiwa mile
nial, tidak saja merambah kalangan bawah, tetapi juga
komunitas papan atas. Seperti pegiat sosial, kaum ter
pelajar dan profesional. Tentatif-nya waktu dan ruang
kejayaan bagi seseorang, menjadikan-nya tokoh legen
daris yang dahulu diunyah-unyah, dalam waktu sekejap
menjadi sampah dan limbah. Sebab, persaingan sema
kin tajam dan membatasi pentas bagi artis. Dibelakang,
masih banyak artis yang sedang antri. Warga bumi tidak
akan pernah ramah. Bukti nyata, akan menolak siapa
saja, jika tanpa uang. Bisakah memasuki restoran tanpa
memastikan uang yang cukup didalam dompet online.