KERUKUNAN KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA (Studi Kasus: Antara Islam & Konghucu Di Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Jais, Ahmad
dc.contributor.advisor Maulidiana, Sri
dc.contributor.advisor Elmansyah, Elmansyah
dc.contributor.advisor Abdullah, Abdullah
dc.contributor.author SYAHRASTANI, ALVIN
dc.date.accessioned 2025-09-22T06:13:03Z
dc.date.available 2025-09-22T06:13:03Z
dc.date.issued 2025-09-09
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/7705
dc.description.abstract Alvin Syahrastani, 2025. Kerukunan Kehidupan Umat Beragama”Studi Kasus Islam & Konghucu di Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang :Program Studi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUSHA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Kerukunan umat beragama merupakan suatu keadaan dimana antara umat beragama dapat saling menerima, saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong menolong dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Kerukunan umat beragama berarti kebersamaan antara umat beragama dengan pemerintah dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kerukunan yang dilakukan oleh masyarakat ataupun pemuka agama dalam menjaga kerukunan umat berbeda agama antara pemeluk agama di Desa Mega Timur. Selanjutnya mengetahui faktor pendukung maupun penghambat penerapan kerukunan dalam upaya menjaga kerukunan kehidupan umat beragama di Desa Mega Timur agar tetap tepelihara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif dengan tujuan menggambarkan fenomena kerukunan umat beragama antara masyarakat Islam dan Konghucu secara objektif dari suatu fakta di lapangan. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, pengumpulan datanya meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil analisis data ini kemudian di tarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Bentuk-bentuk kerukunan umat beragama di Desa Mega Timur adalah adanya peran aktif pemuka agama dengan menerapkan kerukunan umat beragama dalam bingkai toleransi, interaksi, dan komunikasi. Bekerjasama di bidang sosial kemasyarakatan maupun di bidang agama, sosial individu, musyawarah dengan umat seagama maupun umat beragama lain dan memiliki rasa kepedulian terhadap sesama maupun terhadap lingkungan yang memiliki kemajemukan agama. 2) Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi terjadinya kerukunan umat beragama di Desa Mega Timur adalah adanya sikap toleransi yang dimiliki oleh setiap golongan masyarakat, bentuk-bentuk interaksi yang dilakukan oleh pemuka agama lalu ditiru oleh masyarakat, dan komunikasi sosial yang baik diantara masyarakat. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah adanya kesalah pahaman atau keegoisan masin-gmasing individu dari kalangan yang tidak ingin terciptanya kerukunan umat beragama. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN PONTIANAK en_US
dc.subject Kerukunan Umat Beragama en_US
dc.subject Desa Mega Timur en_US
dc.subject Islam en_US
dc.subject Konghucu en_US
dc.title KERUKUNAN KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA (Studi Kasus: Antara Islam & Konghucu Di Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account