| dc.description.abstract |
RIFAL ARIFFANDI. 2025. Strategi Komunikasi Dalam Membangun Karakter Generasi Muda Sesuai Dengan Ajaran Nahdlatul Ulama (Studi Kasus IPNU Sungai Desa Ambawang Kuala 2025). Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Desa Sungai Ambawang Kuala dalam membentuk karakter generasi muda sesuai dengan ajaran Nahdlatul Ulama.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan ketua, sekretaris, dan kepala bidang IPNU, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model interaktif Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dijamin melalui perpanjangan masa observasi, member checking, dan triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPNU Desa Sungai Ambawang Kuala menerapkan strategi komunikasi yang komprehensif dan adaptif. Strategi ini mencakup pemilihan komunikator yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama dan ke-NU-an, tetapi juga disukai oleh pemuda, komunikatif, dan interaktif di platform modern. Pesan yang disampaikan berlandaskan pada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) dan nilai-nilai ke-NU-an, diperkaya dengan penekanan pada toleransi, akhlakul karimah, serta materi kepemimpinan yang relevan dengan perkembangan remaja saat ini. Untuk memastikan relevansi, pemahaman, dan daya tarik pesan, IPNU mempertimbangkan pemilihan pemateri berkualitas, penyampaian pesan yang menarik melalui kegiatan tatap muka interaktif (seperti MAKESTA, LAKMUD, dan seminar) yang disisipi permainan, serta konten media sosial yang menarik. Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana organisasi keagamaan tradisional dapat beradaptasi secara fleksibel dan inovatif dalam menghadapi tantangan pembentukan karakter di era modern. Hal ini menekankan bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya bergantung pada "apa yang dikatakan", tetapi juga "siapa yang mengatakan" dan "bagaimana cara mengatakannya", dengan berpusat pada audiens muda yang memiliki preferensi komunikasi yang berbeda. |
en_US |