PENYESUAIAN DIRI REMAJA PASCA ORANG TUA NYA BERCERAI (STUDI KASUS SISWA SMK N 7 PONTIANAK)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1) Untuk meneliti bagaimana proses penyesuaian diri remaja pasca orang tua bercerai. 2) Untuk meneliti hasil dari penyesuaian diri remaja pasca orang tua bercerai. Schneiders (1960) penyesuaian diri merupakan cara atau proses kecakapan mental serta tingkah laku pada seseorang di dalam menghadapi tuntutan-tuntutan baik itu dari dalam diri nya sendiri maupun dalam lingkungannya. Seseoramg yang memiliki penyesuaian diri yang normal akan bebas dari perasaan frustasi pribadi. Perasaan frustasi akan membuat sulit untuk bereaksi normal terhadap masalahnya. Penelitian ini merupakan peenlitian kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai 2 informan remaja yang mengalami orang tuanya bercerai. Pada informan dalam peneilitian ini ialah berupa siswa remaja laki-laki dan perempuan SMKN 7 Pontianak berusia 16-18 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya kedua informan melalui proses yang berbeda dan sedikit kesamaan didalam melakukan penyesuaian diri pasca orang tuanya bercerai dan tentu memiliki hasil penyesuaian diri yang berbeda pula meskipun memiliki keadaan yang sama. Meskipun begitu, juga tidak menutup kemungkinan bahwa penyesuaian diri bisa dilakukan dengan baik dengan melalui usaha agar bisa lebih menyesuaikan dirinya di dalam kehidupannya pasca orang tuanya bercerai.