PENERAPAN NILAI-NILAI AL-QUR’AN DALAM FILM ANIMASI SYAMIL DAN DODO

Abstract

MUHAMMAD FIRMANSYAH (11834043). Penerapan Nilai-Nilai Al-Qur’an Dalam Film Animasi Syamil dan Dodo. Fakultas Ushuluddin dan Adab, Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontanak, 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Apa saja ayat-ayat Al-Qur’an yang terkandung dalam film animasi Syamil dan Dodo, Episode 1 Seri Akhlak Mulia. 2)Bagaimana penafsiran dari ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan film animasi Syamil dan Dodo Episode 1 – Seri Akhlak Mulia. Penelitian ini adalah penelitian kuallitatif dengan menggunakan pendekatan deksriptif naratif. Sumber data yang digunakan terdiri dari sumber data primer, yaitu video film animasi Syamil dan Dodo dan sumber data sekunder, yaitu buku-buku, jurnal dan literatur yang relevan untuk mendukung hasil penelitian. Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dokmentasi, dengan menggunakan teknik analisis data Data Condention, Data Display dan Conclusion : Veryfiyng. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Pertama film animasi Syamil dan Dodo, episode 1 – Seri Akhlak Mulia mengandung ayat-ayat Al-Qur’an, yaitu : QS. An-Nūr (24) : 27, QS. An-Nisā’ (4) : 86, QS. An-Nisā’ (4) : 36 , QS. An-Nisā’ (4) : 103, QS. Al-Isrā’(17) : 23, QS. Ibrāhīm (14) : 7, QS. Al-Ḥujurāt (49) : 11 dan QS. Al-A’rāf (7) : 29. Kedua, penafsiran-penafsiran dari ayat di atas adalah sebagai berikut. Penafsiran QS. An-Nūr (24) : 27 dan QS. An-Nisā’ (4) menjelaskan bahwa memberi salam adalah salah satu bentuk adab, etika dan norma-norma sosial yang tinggi. Lalu penafsiran QS. An-Nisā’ (4) : 36 mengajak untuk umat Muslim berbuat baik kepada sesama saudara Muslim, sahabat belajar, perjalanan, isteri bahkan ibnu sabil. Lalu penafsiran QS. An-Nisā’ (4) : 103 mengajarkan kepada umat Muslim bahwa pentingnya melaksanakan shalat dalam keadaan apapun, walaupun sedang dalam masa berperang. Selanjutnya penafsiran QS. Al-Isrā’(17) : 23 adalah mengajarkan untuk tidak membentak orang tua, sebaliknya dianjurkan untuk berbakti kepada orang tua. Kemudian penafsiran QS. Ibrāhīm (14) : 7 dengan penafsirannya adalah umat Muslim diperintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa bersyukur dan menghindari kufur nikmat.Lalu penafsiran QS. Al-Ḥujurāt (49) : 11 dengan penafsirannya adalah seorang Muslim dilarang mengolok-olok satu sama lain, karena mungkin saja yang diolok-olok itu lebih mulia di mata Allah SWT. Lalu QS. Al-A’rāf (7) : 29 dengan penafsirannya mengajarkan mengenai ikhlas, ikhlas adalah bentuk ketaatan sembari mengharapkan semata-mata karena Allah SWT.