PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

Abstract

ANDI EKA OKTAFIANSYAH (2025): Persepsi Masyarakat Kota Ngabang Kabupaten Landak terhadap Perbankan Syariah. Skripsi Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat Kota Ngabang Kabupaten Landak terhadap perbankan syariah, terutama mengingat belum adanya bank syariah yang beroperasi secara fisik di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang usia, profesi, dan agama. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman, minat, dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan yang berlandaskan prinsip Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Kota Ngabang terhadap perbankan syariah masih terbatas; sebagian besar hanya mengenal istilah “bank syariah” tanpa memahami prinsip-prinsip dasar seperti larangan riba, sistem bagi hasil, dan akad-akad syariah. Rendahnya literasi keuangan syariah, keterbatasan akses layanan, dominasi bank konvensional, serta anggapan bahwa bank syariah hanya untuk umat Islam menjadi faktor yang memengaruhi persepsi tersebut. Selain itu, kemudahan akses terhadap bank konvensional turut membuat masyarakat merasa lebih nyaman dengan sistem yang sudah mereka kenal. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi dan sosialisasi berkelanjutan dengan pendekatan inklusif yang menekankan nilai keadilan, transparansi, dan manfaat universal dari sistem keuangan syariah agar dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat lintas agama dan budaya. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah, pelaku industri keuangan, dan akademisi dalam menyusun strategi peningkatan literasi serta perluasan layanan perbankan syariah di wilayah yang belum terjangkau.