INTERNALISASI KARAKTER DISIPLIN SISWA MELALUI PEMBIASAAN SALAT BERJAMAAH DI SMPN 11 SUNGAI RAYA

Abstract

UMI MAGHFIRAH (12101031). Internalisasi Karakter Disiplin Siswa Melalui Pembiasaan Salat Berjamaah di SMPN 11 Sungai Raya. Skripsi: Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan: 1) Proses internalisasi karakter disiplin siswa melalui pembiasaan salat berjamaah di SMPN 11 Sungai Raya; 2) Dampak pembiasaan salat berjamaah terhadap pembentukan perilaku disiplin siswa di SMPN 11 Sungai Raya; 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan internalisasi karakter disiplin siswa melalui pembiasaan salat berjamaah di SMPN 11 Sungai Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi non partisipan, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Tahapan analisis data terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan data menggunakan triangulasi data dan member check. Penelitian ini mengungkap bahwa pembiasaan salat berjamaah di SMPN 11 Sungai Raya merupakan strategi efektif dalam internalisasi karakter disiplin siswa yang terintegrasi dalam kehidupan sekolah. 1) Proses internalisasi karakter disiplin siswa dimulai dengan; kebijakan sekolah sebagai stimulus utama dalam pembiasaan salat berjamaah. Dengan adanya peraturan dan arahan guru menjadi stimulus yang membentuk perilaku disiplin, selanjutnya penerapan sistem reward seperti pujian dan tambahan nilai diberikan pada siswa yang konsisten melaksanakan salat sedangkan punishment diberikan sebagai penekan perilaku bagi yang tidak mengikuti aturan, pengawasan guru dan pengulangan rutin menjadi kebiasaan kuat yang terinternalisasi dalam diri siswa sebagai bagian dari proses pembentukan karakter disiplin; 2) Pembiasaan salat berjamaah juga berdampak positif pada beberapa aspek karakter siswa, termasuk disiplin waktu, di mana siswa menunjukkan kehadiran yang tepat waktu baik saat salat maupun saat masuk sekolah. Selain itu, terdapat peningkatan kepatuhan terhadap aturan sekolah, di mana siswa lebih mematuhi jadwal dan tata tertib yang berlaku. Tanggung jawab pribadi siswa dalam mempersiapkan diri untuk salat, seperti mengambil wudhu dan membawa perlengkapan ibadah tanpa perlu disuruh. Sikap siswa pun mengalami perubahan positif, dengan perbaikan perilaku sopan, santun, dan menghargai lingkungan sosial di sekolah; 3) Faktor pendukung seperti dukungan pihak sekolah dalam penyediaan sarana dan prasarana yang memadai seperti musala dan perlengkapan salat, serta keteladanan guru yang aktif dalam kegiatan salat, adapun faktor penghambatnya dikarenakan oleh minat siswa, pengaruh negatif dari teman sebaya, dan faktor lingkungan alamiah.