dc.description.abstract |
TSARA’ HANIFAH (12101239) Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas X Di SMKN 1 Pemangkat Tahun 2024/2025. Skripsi: Program Studi Pendidikan Agama Islam Negeri (PAI) fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. 2025
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya sejumlah siswa yang masih menghadapi kesulitan dalam membaca al-Qur’an secara tepat, baik dari segi mengenali makhraj dan tanda baca, penyambungan huruf hijaiyah, kelancaran membaca al-Qur’an, maupun dalam penguasaan ilmu tajwid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis bentuk-bentuk kesulitan membaca al-Qur’an yang dialami oleh siswa kelas X di SMKN 1 Pemangkat, (2) mendeskripsikan serta mengevaluasi efektifitas peran guru PAI dengan berbagai metode dalam mengatasi kesulitan tersebut, dan (3) mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang memengaruhi efektivitas pembelajaran al-Qur’an.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan di SMKN 1 Pemangkat. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru PAI dan siswa kelas X. Proses analisis data dilakukan melalui tahapan kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) kesulitan yang dihadapi oleh siswa seperti kesulitan dalam mengenali dan melafkan huruf hijaiyah, lalu menyambungkan huruf hijaiyah, kelancaran dan kefasihan membaca, serta kurang pemahaman tajwid. (2) Upaya guru pai dalam mengatasinya yaitu dengan menggunakan metode iqra’, metode talaqi, dan metode tutor sebaya. (3) faktor penghambat dari internal meliputi rendahnya motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran al-Qur’an, rasa malu dan kurang percaya diri saat membaca di depan umum, serta latar belakang pendidikan agama yang lemah. Dan faktor ekternal antara lain kurangnya perhatian keluarga terhadap pembelajaran agama anak, tidak adanya kebiasaan mengaji di rumah, pengaruh lingkungan sosial yang kurang religius, dan terbatasnya sarana-prasarana pendukung pembelajaran membaca al-Qur’an di sekolah. |
en_US |