dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Realitas usaha tenun sebagai
industri kreatif di Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa, Kelurahan Batulayang,
Kecamatan Pontianak Utara; 2. Faktor yang mendukung usaha tenun dalam
meningkatkan ekonomi masyarakat di Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa; 3.
Faktor yang menghambat usaha tenun dalam meningkatkan ekonomi masyarakat
di Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa. Penelitian ini dirancang menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sumber data berasal data
primer dan data sekunder. Data primer yaitu ketua dan pengrajin tenun dan data
sekunder yaitu konsumen yang pernah membeli produk tenun serta dari berbagai
literatur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
langsung dengan menggunakan alat dan pedoman wawancara, serta dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya; 1. Realitas usaha
tenun di Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa sebagai industri kreatif meliputi
pekerja yang memiliki pengetahuan kreatif mengenai tenun, memiliki kemampuan
yang mumpuni dalam bertenun, serta memiliki kekuatan dalam memproduksi
olahan kain tenun dengan berbagai corak dan motif serta dalam bentuk berbagai
varian produk turunan kain tenun. Dalam realitas berikutnya para pengrajin tenun
melakukan upaya dalam proses pengembangan usahanya yang meliputi,
identifikasi perilaku ekonominya, melaksanakan program pembinaan,
melaksanakan program pelatihan, serta melakukan koordinasi dan juga evaluasi
dari kegiatan usaha bertenun; 2. Faktor yang mendukung dalam meningkatkan
ekonomi masyarakat melalui usaha tenun meliputi, memiliki keanekaragaman
kerajinan yang terbuat dari bahan dasar kain tenun, Wisata Kampung Tenun
Khatulistiwa telah dikenal dikancah internasional, akses jalan yang mudah untuk
dilalui, perhatian dan bantuan dari pemerintah, swasta, akademisi, seniman, dan
masyarakat sekitar, serta letaknya yang strategis dengan dua tempat wisata yang
berdekatan yakni Tugu Khatulistiwa dan Makam Kesultanan Batulayang; 3.
Faktor yang menghambat dalam proses usahanya meliputi, bahan dasar dan bahan
baku pembuatan kain tenun masih sulit didapatkan, masih terdapat pengrajin yang
memiliki keterbatasan keterampilan, kurang maksimal dalam pemasaran lewat
media sosial berbasis Informasi Teknologi, serta kondisi pandemi virus corona
yang menjadi salah satu faktor utama menurunnya jumlah pengunjung,
wisatawan, dan pendapatan para pengrajin tenun. |
en_US |